youngthink.id – Sebuah rekaman video yang memperlihatkan interaksi antara seorang pengemudi dan polisi lalu lintas (polantas) menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak netizen. Dalam video tersebut, polantas tampak kebingungan saat menanyakan ‘SIM Jakarta’ kepada pengemudi yang diberhentikannya.
Awal Mula Insiden
Video yang merekam interaksi antara seorang pengendara dan polantas di jalan tol Jakarta menjadi perhatian publik setelah diunggah di media sosial. Dalam video tersebut, polantas menghentikan pengemudi dan meminta untuk menunjukkan SIM serta surat-surat kendaraan.
Dilansir dari detikNews, dalam video itu terdengar polantas menyatakan, “Maksud saya SIM Jakarta, SIM A,” yang menunjukkan adanya kesalahpahaman dalam komunikasi yang berlangsung.
Perdebatan pun muncul, dengan pengemudi tersebut menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukannya dan meminta polantas untuk tidak menghambat perjalanannya di jalan tol.
Penjelasan dari Polda Metro Jaya
Kombes Komaruddin, Dirlantas Polda Metro Jaya, menjelaskan situasi di balik video viral tersebut. Ia menegaskan bahwa kendaraan yang dikemudikan oleh wanita tersebut diduga menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai dengan data yang dimiliki pihak berwenang.
Komaruddin menyatakan, “Setelah didalami, ternyata itu kendaraan sudah mutasi, pindah nama, dan memang betul TNKB yang digunakan sesuai dengan kendaraan yang sekarang, setelah sebelumnya nomor tersebut terpasang di kendaraan yang lain.” Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa polantas menghentikan pengemudi tersebut.
Dalam klarifikasinya, Kombes Komaruddin menegaskan bahwa setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh Propam, belum ditemukan adanya pelanggaran dalam tindakan polantas tersebut.
Kesalahan Komunikasi
Dalam proses pemeriksaan, terungkap bahwa SIM yang ditunjukkan oleh pengemudi tidak dikeluarkan oleh Polri, sehingga polantas mengembalikannya. Kombes Komaruddin menjelaskan, “Selanjutnya anggota menanyakan SIM Jakarta. Nah, maksudnya SIM Jakarta itu SIM yang dikeluarkan oleh Polri.”
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa yang terjadi dalam insiden ini adalah kesalahan dalam penyampaian dari anggota, yang cepat sekali ditangkap oleh kamera dan kemudian menjadi viral. Kombes Komaruddin juga menyebutkan bahwa saat kejadian, polantas merasa ragu dengan SIM yang ditunjukkan karena perbedaan warna.
Polantas tersebut menyatakan bahwa SIM yang biasanya dikeluarkan oleh Polri berwarna putih, sedangkan yang ditunjukkan pengemudi berwarna biru. Kombes Komaruddin menutup dengan mengatakan, “Kami ingin tahu SIM apa sih,” menunjukkan keseriusan untuk menyelesaikan masalah ini.