youngthink.id – Fenomena unfollow di media sosial kini semakin umum, namun sering kali disalahartikan sebagai tindakan benci. Padahal, unfollow bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga kesehatan mental kita.
Dengan menyingkirkan konten yang tidak mendukung, kita bisa menciptakan lingkungan digital yang lebih positif dan memperbaiki kesehatan mental kita.
Mengapa Unfollow Itu Penting?
Unfollow menjadi penting karena kita hidup di era informasi berlebihan yang dapat membebani pikiran. Konten yang menimbulkan stres bisa mengganggu kesejahteraan mental.
Mengatur feed dengan konten yang bermanfaat dan positif adalah langkah yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan. Pepatah ‘You are what you consume’ sangat relevan dalam konteks ini.
Jika kita terus menerima informasi yang negatif, dampaknya bisa merusak kesehatan mental kita. Dengan melakukan unfollow, kita menciptakan ruang yang lebih baik untuk diri sendiri.
Unfollow vs. Benci
Sering sekali, ungkapan unfollow dianggap sebagai tanda kedengkian atau kebencian. Namun, harus diingat bahwa unfollow tidak berarti membenci, melainkan lebih kepada menjaga kesehatan diri.
Hubungan di media sosial sering kali berbeda dengan hubungan di dunia nyata. Terkadang, kita harus melepaskan hubungan online yang tidak memberikan dampak positif.
Misalnya, jika teman memposting konten yang membuat tidak nyaman, melakukan unfollow bisa menjadi solusi yang baik tanpa merusak hubungan di luar dunia maya.
Membangun Lingkungan Digital yang Sehat
Menyaring konten yang kita ikuti penting untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat. Ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas interaksi kita.
Lingkungan digital yang baik dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Namun, satu post negatif dapat merusak mood seseorang.
Sebelum memutuskan untuk unfollow, renungkan sejenak: ‘Apakah konten ini membuatku merasa baik?’. Jika tidak, melakukan unfollow mungkin adalah langkah yang tepat.