youngthink.id – Di Indonesia, tren makanan berbasis nabati semakin melambung tinggi di kalangan generasi muda. Banyak yang beranjak dari makanan hewani ke pilihan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Kenaikan kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan membuat banyak anak muda bereksperimen dengan berbagai hidangan nabati, dari burger nabati hingga susu almond.
Mengapa Anak Muda Beralih ke Plant-Based Food?
Salah satu alasan utama anak muda beralih ke makanan berbasis nabati adalah kesadaran akan dampak kesehatan. Banyak yang percaya bahwa diet plant-based dapat mengurangi risiko penyakit kronis.
Keberlanjutan lingkungan juga menjadi pertimbangan penting. Anak muda semakin peduli terhadap dampak produksi makanan hewani terhadap perubahan iklim dan kerusakan habitat.
Menurut survei terbaru, sekitar 28% anak muda di Indonesia telah mencoba memilih makanan nabati setidaknya sehari dalam seminggu. Ini menunjukkan perubahan pola makan yang signifikan di kalangan mereka.
Variasi Makanan Plant-Based yang Populer
Dari burger nabati yang terbuat dari kedelai hingga pasta yang menggunakan sayuran sebagai bahan utama, pilihan makanan berbasis nabati semakin beragam. Restoran-restoran sepertinya berlomba-lomba untuk menawarkan menu makanan plant-based yang menarik.
Susu nabati seperti almond, kedelai, dan oat semakin banyak diakses. Produk-produk ini tak hanya digunakan sebagai alternatif susu hewani, tapi juga menjadi bahan dalam berbagai resep.
Di media sosial, resep dan menu makanan plant-based kian viral. Influencer makanan banyak membagikan kreasi mereka melalui Instagram dan TikTok, meningkatkan daya tarik bagi anak muda untuk mencoba memasak.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun tren ini menunjukkan peningkatan, masih ada tantangan dalam penerimaan makanan berbasis nabati. Beberapa anak muda mengaku kesulitan menemukan pilihan yang sesuai dengan selera mereka.
Namun, dengan semakin banyaknya merek lokal yang berinovasi dan menyediakan produk plant-based, hal ini memberikan peluang besar untuk memperluas pilihan. Edukasi tentang manfaat dan cara memasak juga sangat penting.
Jika bisa mengatasi tantangan ini, masa depan nutrisi berbasis nabati di Indonesia tampaknya cerah. Para ahli percaya bahwa tren ini tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang seiring dengan kesadaran konsumen yang semakin meningkat.