youngthink.id – Dunia sepak bola selalu penuh dengan kejutan, tidak hanya dari pertandingan yang berlangsung tetapi juga dari transfer pemain yang menghebohkan. Beberapa transfer ini menjadi catatan pahit, baik untuk klub maupun bagi para penggemar yang memiliki harapan tinggi.
Transfer yang gagal sering melibatkan jumlah uang yang fantastis dan ekspektasi yang tinggi, namun berakhir dengan penampilan yang jauh dari harapan. Artikel ini mengulas transfer pemain yang mengguncang dunia sepak bola, namun berujung dengan mengecewakan.
Paul Pogba: Kembali yang Gagal
Paul Pogba kembali ke Manchester United pada 2016 dengan harga sekitar 105 juta euro, menjadikannya pemain termahal pada saat itu. Namun, performanya tidak selalu sejalan dengan ekspektasi, banyak yang menganggapnya tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Selama berkarier di klub, Pogba sering mengalami kesulitan dalam menampilkan konsistensi. Tak jarang, ia juga terlibat dalam berbagai kontroversi di luar lapangan, yang memperburuk citranya di mata publik.
Setelah mengalami lima tahun yang penuh tantangan, Pogba akhirnya meninggalkan klub lagi dengan status bebas transfer pada 2021. Keputusan ini pun meninggalkan jejak yang menyedihkan dalam perjalanan kariernya.
Fernando Torres: Dari Bintang Menjadi Candu
Fernando Torres pindah ke Chelsea pada 2011 dengan nilai transfer sekitar 58,5 juta euro, diharapkan menjadi penyerang andalan. Sayangnya, penampilannya di Stamford Bridge tidak memenuhi harapan dan menjadi catatan kelam.
Selama tiga tahun berseragam Chelsea, Torres hanya berhasil mencetak 20 gol, angka yang jauh menurun dibandingkan saat ia bersinar bersama Liverpool. Momen-momen penantian golnya hanya menjadi kenangan pahit bagi klub yang mengandalkannya.
Statusnya sebagai salah satu transfer terburuk dalam sejarah sepak bola pun menjadi tidak terelakkan, meninggalkan penggemar dan klub merasa kecewa dengan hasil yang didapat.
Kaká: Bintang yang Perlahan Pudar
Kaká, setelah tampil gemilang di AC Milan, memutuskan untuk bergabung dengan Real Madrid pada 2009 dengan biaya transfer sekitar 67 juta euro. Namun, semangatnya mulai pudar akibat cedera dan penurunan performa yang dialaminya di Santiago Bernabéu.
Meskipun masih menunjukkan skill-skill yang dimilikinya, Kaká tidak pernah bisa kembali menunjukkan performa konsisten seperti saat di Milan. Hal ini mengakibatkan kontribusinya bagi klub sangat minim.
Setelah beberapa musim yang mengecewakan, Kaká pun akhirnya dijual kembali ke AC Milan. Perjalannya di Real Madrid menjadi salah satu kisah tragis dalam karier sepak bolanya.