youngthink.id – Sebuah jet tempur militer Bangladesh mengalami kecelakaan fatal dan jatuh di atas sebuah sekolah swasta di Uttara, Dhaka, pada Senin (21/7), mengakibatkan 22 orang tewas. Kecelakaan yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar ini menambah derita bagi banyak keluarga.
Menurut laporan awal, jet tempur F7 lepas landas untuk misi pelatihan namun mengalami masalah teknis yang menyebabkan pilot terpaksa mencari area kosong untuk menghindari kerumunan penduduk. Sayangnya, usahanya tidak membuahkan hasil dan pesawat jatuh di tengah-tengah lingkungan sekolah.
Kronologi Jatuhnya Jet Tempur
Jet tempur FT-7 BGI lepas landas pada pukul 13.06 waktu setempat untuk misi pelatihan rutin saat melaksanakan manuver di udara. Sayangnya, beberapa waktu setelah lepas landas, pilot Mohammad Towkir Islam Sagar mulai mengalami gangguan teknis yang berbahaya.
Pilot melakukan segala upaya untuk mengarahkan pesawat menjauh dari daerah padat penduduk, namun situasi yang sangat mendesak membuatnya sulit untuk menghindari bencana. Laporan saksi mata mengungkapkan, ‘Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat dan mengejutkan’, mencerminkan betapa mendalamnya dampak yang dialami oleh para siswa dan staf sekolah di lokasi.
Korban dan Identifikasi
Sampai saat ini, identitas 13 dari 22 korban tewas telah berhasil diungkap. Di antara mereka, terdapat sejumlah anak berusia sembilan hingga tiga belas tahun, serta seorang guru yang menjadi bagian dari tragisnya insiden ini.
Delapan jenazah telah berhasil diambil dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk diurus sesuai dengan adat dan kepercayaan masing-masing. Proses identifikasi ini menjadi prioritas demi memberikan kejelasan dan dukungan bagi keluarga korban.
Reaksi dari Pihak Berwenang
Situasi ini memicu reaksi cepat dari berbagai pihak berwenang. Presiden Mohammad Shahabuddin mengungkapkan duka mendalamnya pada peristiwa tragis ini, mengungkapkan bahwa ‘doa bagi korban yang meninggal dan harapan untuk kesembuhan bagi yang terluka’ sangat penting di tengah peristiwa mengerikan seperti ini.
Dalam situasi seperti ini, tim SAR, polisi, dan militer berkoordinasi dengan baik untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran aparat dalam membantu masyarakat di waktu-waktu kritis.