youngthink.id – Timnas Putri Inggris berhasil mempertahankan gelar juara Piala Eropa Wanita 2025 setelah mengalahkan Spanyol melalui adu penalti. Pertandingan final ini berlangsung di St. Jakob-Park, Swiss, di mana Inggris menang 3-1 di bagian penalti.
Baik Inggris maupun Spanyol menunjukkan performa yang mengesankan, tetapi Inggris keluar sebagai pemenang setelah 120 menit pertandingan yang ketat dan mendebarkan.
Pertandingan yang Ketat dan Dramatis
Final Piala Eropa Wanita 2025 mempertemukan Inggris sebagai juara bertahan melawan Spanyol, yang merupakan juara Piala Dunia Wanita. Spanyol mencetak gol pertama di babak pertama melalui Mariona Caldentey yang memanfaatkan umpan dari rekannya, Onna Batlle.
Tidak mau tertinggal, Inggris berhasil menyamakan kedudukan lewat Alessia Russo pada menit ke-57, yang membuat skor menjadi 1-1 dan bertahan hingga waktu normal berakhir.
Setelah 90 menit pertandingan berakhir imbang, laga dilanjutkan ke babak tambahan, namun kedua tim tidak mampu mencetak gol tambahan, memaksa pertandingan untuk dilanjutkan ke babak adu penalti.
Adu Penalti yang Menegangkan
Dalam babak adu penalti, Inggris menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri yang luar biasa. Kiper Inggris, Hannah Hampton, tampil gemilang dengan menggagalkan dua tendangan penalti dari pemain Spanyol.
Kemenangan Inggris di babak adu penalti dengan skor 3-1 ini memastikan mereka meraih gelar juara kedua dalam sejarah Piala Eropa Wanita, menyusul trofi yang diraih pada edisi 2022.
Hampton terpilih sebagai Player of the Match berkat performanya yang fenomenal, yang menjadi kunci sukses Inggris dalam meraih kemenangan di final ini.
Sejarah dan Prestasi Piala Eropa Wanita
Dengan kemenangan ini, Inggris kini memiliki dua gelar Piala Eropa Wanita, di belakang Jerman yang mendominasi dengan delapan gelar, dan Norwegia yang juga memiliki dua gelar. Selain Inggris dan Spanyol, negara seperti Swedia dan Belanda juga pernah memenangkan turnamen ini.
Prestasi Inggris di Piala Eropa Wanita membuktikan kemajuan dalam sepak bola wanita, terutama di panggung Eropa, menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan utama dalam sepak bola wanita.
Dengan trofi keduanya, Inggris semakin menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang tidak bisa diabaikan, dan persaingan di level Eropa semakin ketat.
