Rusia Resmi Akui Pemerintahan Taliban, Langkah Bersejarah dalam Hubungan Diplomatik

Rusia Resmi Akui Pemerintahan Taliban, Langkah Bersejarah dalam Hubungan Diplomatik

youngthink.id – Rusia telah secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, menjadikannya negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik formal dengan kelompok tersebut. Langkah ini diambil setelah Mahkamah Agung Rusia menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris, membuka jalan bagi operasional mereka di negara itu.

Pengakuan Resmi terhadap Taliban

Pada hari Kamis (4/7/2025), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko menerima surat kepercayaan dari duta besar Afghanistan yang baru diangkat, Ghulam Hassan. Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk menjalin hubungan diplomatik yang lebih erat antara kedua negara setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Zamir Kabulov, utusan presiden Rusia untuk Afghanistan, dengan tegas mengonfirmasi pengakuan tersebut saat ditanya oleh RIA Novosti. Pengakuan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral yang telah lama terputus.

Sejarah Hubungan Diplomatik Rusia dan Afghanistan

Rusia menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris pada bulan April lalu, melegalkan aktivitas organisasi tersebut untuk pertama kalinya sejak 2003. Duta Besar Rusia untuk Kabul, Dmitry Zhirnov, mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengakui Emirat Islam Afghanistan datang dari Presiden Vladimir Putin berdasarkan rekomendasi Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Zhirnov menambahkan, keputusan ini menunjukkan keinginan tulus Rusia untuk membangun kemitraan penuh dengan Afghanistan, serta mencerminkan sikap bersahabat terhadap rakyat Afghanistan. Ini mengindikasikan pergeseran kebijakan luar negeri Rusia dalam menanggapi dinamika geopolitik di kawasan.

Reaksi Internasional dan Langkah Selanjutnya

Sementara pemerintah Taliban belum diakui secara resmi oleh sebagian besar masyarakat internasional, beberapa negara Asia Tengah telah memperbarui hubungan dengan Kabul. Kazakhstan menjadi salah satu negara yang menghapus Taliban dari daftar terorisnya pada Juni 2024, diikuti Kirgistan pada bulan September dan Turkmenistan yang melanjutkan kerja sama melalui proyek jaringan pipa gas TAPI.

READ  Fenomena Geng Jogging Pagi: Olahraga atau Ajang Sosialisasi?

Duta Besar Afghanistan untuk Qatar, Suhail Shaheen, menyatakan bahwa keputusan Rusia menciptakan ‘peluang untuk kerja sama’ dan mengajak negara-negara lain untuk mengikuti langkah Moskow. Hal ini menunjukkan adanya tren baru dalam diplomasi regional yang bisa mempengaruhi stabilitas politik di Asia Tengah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *