youngthink.id – Otoritas kesehatan di Inggris baru saja memberikan peringatan mengenai lonjakan signifikan kasus Chikungunya yang terkait dengan perjalanan. Jumlah pelancong yang terinfeksi penyakit ini melonjak hingga 170,37 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mencatat total 73 kasus Chikungunya dalam enam bulan pertama tahun 2025, meningkat pesat dari 27 kasus pada periode yang sama di tahun 2024.
Data dan Tren Peningkatan Kasus Chikungunya
UKHSA baru-blakangan ini merilis laporan yang menunjukkan peningkatan mencolok terkait infeksi Chikungunya di Inggris, penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk. Dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah kasus tercatat menjadi 73, jauh melampaui jumlah 27 kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.
Bukan hanya Chikungunya, tetapi juga tiga kasus virus Oropouche dilaporkan, yang merupakan yang pertama kalinya dijumpai di Inggris. Semua kasus tersebut terbukti berkaitan dengan perjalanan ke Brasil, menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran terhadap risiko infeksi saat berkunjung ke negara tertentu.
Gejala dan Dampak Chikungunya
Chikungunya umumnya ditandai dengan gejala seperti demam mendadak, diikuti oleh nyeri sendi yang sering kali cukup parah. Walaupun mayoritas orang bisa pulih sepenuhnya dalam waktu satu hingga dua minggu, nyeri sendi ini kadang-kadang dapat berkepanjangan hingga berbulan-bulan bahkan lebih.
Data dari UKHSA menunjukkan bahwa banyak kasus yang dilaporkan berasal dari perjalanan ke negara-negara seperti Sri Lanka, India, dan Mauritius, menandakan adanya wabah lokal di sana. Hal ini menekankan pentingnya memahami asal mula kasus agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Saran Pencegahan dari UKHSA
Philip Veal, seorang konsultan kesehatan masyarakat di UKHSA, menekankan bahwa Chikungunya adalah penyakit serius yang harus diwaspadai oleh para pelancong. Ia menegaskan bahwa tindakan pencegahan yang tepat sangat penting untuk menghindari gigitan nyamuk saat berkunjung ke daerah berisiko.
Beberapa langkah pencegahan yang disarankan termasuk penggunaan obat nyamuk, menutupi kulit saat berada di luar ruangan, dan tidur di bawah kelambu yang telah dirawat dengan insektisida. Tindakan-tindakan sederhana ini dapat sangat mengurangi risiko terjangkit penyakit.