Penembakan WNA di Bali: Polisi Tangkap Tiga Pelaku

Penembakan WNA di Bali: Polisi Tangkap Tiga Pelaku

youngthink.id – Polisi Bali berhasil menangkap tiga pelaku penembakan terhadap dua warga negara asing asal Australia di Villa Casa Santisya 1, Kabupaten Badung. Peristiwa yang terjadi pada 14 Juni 2025 ini mengakibatkan satu orang tewas dan satu lainnya terluka.

Penyelidikan mengungkap bahwa salah satu korban, Radmanovic Zivan, adalah anak dari seorang ketua sindikat narkoba di Australia, menambah kompleksitas kasus ini.

Awal Kejadian dan Penyebab Penyelidikan

Polda Bali menerima laporan mengenai penembakan yang menimpa Radmanovic Zivan dan Sanar Ghanim di Villa Casa Santisya 1. Setelah mendapatkan laporan, tim penyelidik segera terjun ke lokasi untuk mengumpulkan bukti-bukti.

“Awalnya saya menerima WA dari Dir Krimum Polda Bali. Selanjutnya, saya laporkan kepada Kadivhubinter Polri,” ungkap sumber dari Metrotvnews.com, menjelaskan proses awal penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

Keberadaan CCTV diarea sekitar juga cukup membantu untuk mengidentifikasi pelaku. Namun, informasi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menjernihkan situasi.

Koordinasi Dengan Berbagai Pihak untuk Penangkapan

Dalam proses penyelidikan, polisi Bali berkoordinasi dengan Australian Federal Police (AFP) untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Namun sayangnya, kerjasama ini mengalami kendala karena prosedur AFP yang dianggap terlalu formal.

“Karena berdasarkan info yang saya terima, korban (Zivan) merupakan putra dari Ketua Sindikat Narkoba di Australia. Artinya, this is Narcotics Gank War,” jelas sumber tersebut, yang memberikan gambaran bahwa kekerasan ini berkaitan dengan perdagangan narkoba.

Pihak kepolisian juga melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi untuk mengecek data dan identitas pelaku yang terlibat.

Penangkapan Pelaku dan Pengembangan Kasus

Identitas pelaku pertama, Jenson Darcy Francesco, berhasil diungkap berkat rekaman CCTV. Setelah dilacak, Jenson ditangkap saat hendak melarikan diri di Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Juni 2025.

READ  Destinasi Healing Tersembunyi di Bali

“Allhamdulilah yang bersangkutan berhasil kami tangkap kembali di Hotel Sheraton Bandara Soetta pada siang hari. Yang bersangkutan mencoba untuk lari ke Batam melalui jalan darat,” ujar sumber tersebut.

Selain Jenson, dua pelaku lainnya yaitu Tupou dan Coskun juga berhasil ditangkap di Bandara Changi, Singapura, hasil dari kerjasama Polri dan Interpol.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *