youngthink.id – Pemerintah China baru saja mengambil keputusan penting dengan memperketat aturan penjualan mainan ‘blind box’ untuk anak di bawah usia delapan tahun. Kebijakan ini diharapkan dapat melindungi anak-anak dari pengeluaran berlebihan untuk barang-barang misterius.
Aturan baru ini, yang akan mulai berlaku dalam waktu dekat, mencakup verifikasi usia saat pembayaran dan persetujuan orang tua untuk transaksi online. Langkah ini telah berdampak pada harga saham Pop Mart, salah satu perusahaan yang memproduksi mainan tersebut.
Aturan Baru untuk Mainan ‘Blind Box’
Pemerintah China melalui media People’s Daily telah mengumumkan rencana untuk menerapkan peraturan ketat terkait penjualan mainan ‘blind box’. Ini merupakan respons terhadap kekhawatiran masyarakat mengenai dampak negatif permainan ini terhadap anak-anak.
Para pembeli kini akan diwajibkan untuk memverifikasi usia mereka saat melakukan pembayaran, dan perlu mendapatkan persetujuan dari orang tua untuk melakukan transaksi online. Hal ini diharapkan dapat melindungi anak-anak dari pemasaran yang dianggap berlebihan.
Meskipun Pop Mart tidak disebutkan secara langsung, kritik terhadap praktik bisnis yang mempromosikan barang-barang misterius bagi anak-anak terasa jelas. Pengawasan ini diharapkan dapat mengurangi eksposur anak-anak terhadap pengeluaran yang tidak terkendali.
Dampak terhadap Harga Saham Pop Mart
Sejak pengumuman mengenai peraturan baru ini pada 20 Juni, harga saham Pop Mart langsung terjun bebas hingga 12,1%. Penurunan ini menjadi yang terbesar bagi perusahaan sejak akhir 2023, setelah sebelumnya sahamnya mengalami kenaikan lebih dari 600% dalam setahun terakhir.
Penurunan harga saham ini mengingatkan kita pada regulasi lain di China, seperti pada industri video game, yang telah menimbulkan kerugian besar bagi banyak perusahaan. Pengakuan akan dampak signifikan peraturan pemerintah terhadap bisnis ada pada pernyataan Alfredo Montufar-Helu, penasihat senior untuk China Center di The Conference Board.
“Besarnya dampak kebijakan China [terhadap bisnis] jauh lebih tinggi daripada di negara lain,” ujar Montufar-Helu.
Potensi dan Pertumbuhan Pop Mart
Meski menghadapi tantangan baru, Pop Mart masih mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Sekitar 61% pendapatannya pada 2024 berasal dari daratan China, sementara sisanya datang dari pasar Asia Tenggara dan Asia Timur, termasuk Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Pasar Amerika Utara juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan penjualan meningkat lebih dari 550% dalam setahun. Saat ini, Pop Mart mengoperasikan 90 toko fisik dan sejumlah mesin penjual otomatis di seluruh Amerika Serikat.
HSBC Bank memperkirakan pendapatan luar negeri perusahaan ini akan lebih dari dua kali lipat menjadi 14 miliar yuan (sekitar US$1,95 miliar) pada tahun 2025, didorong oleh penjualan produk terbaru mereka, ‘Labubu 3.0’, yang diluncurkan pada bulan April.