youngthink.id – Netizen Brasil mendesak Presiden RI Prabowo Subianto melalui akun Instagramnya agar segera melakukan evakuasi terhadap Juliana, seorang pendaki asal Brasil, yang terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Juliana dilaporkan jatuh sekitar 500 meter di tebing saat mendaki, dan banyak komentar dari netizen Brasil yang menginginkan pemerintah Indonesia segera bertindak.
Tuntutan Netizen Brasil di Media Sosial
Kejadian ini mencuat setelah postingan Prabowo tentang pidato di St.Petersburg International Economic Forum pada 19 Juni 2025 dihujani komentar dari netizen Brasil.
Akun-akun seperti @arianemribeiro dan @thais.veras.18 mengekspresikan keprihatinan mengenai keselamatan Juliana dan meminta informasi apakah pihak Indonesia memiliki helikopter untuk mengevakuasi.
Komentar dengan tagar #savejuliana semakin mendominasi, menunjukkan desakan untuk pertolongan cepat bagi Juliana dari pemerintah.
Proses Pencarian dan Penyelamatan oleh Tim SAR
Tim SAR gabungan melaporkan bahwa mereka menemukan posisi Juliana pada Sabtu, 21 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 Wita, dalam kondisi tidak bergerak dan tersangkut di tebing batu.
Menurut keterangan resmi dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, Juliana terpantau menggunakan drone pada kedalaman sekitar 500 meter.
Dua petugas penyelamat dikerahkan, namun menghadapi kendala dari dua overhang besar yang menghalangi akses, sehingga mereka perlu melakukan climbing untuk menjangkau lokasi korban.
Respons Pemerintah dan Penanganan Kasus
Hingga kini, media telah mencoba berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dan Kepala PCO Hasan Nasbi terkait tanggapan pemerintah, namun belum ada jawaban resmi.
Kepala BTNGR, Yarman, menyatakan bahwa keselamatan tim penyelamat adalah prioritas, sehingga mereka harus mundur ke posisi aman sebelum melanjutkan upaya evakuasi.
Kasus Juliana menangkap perhatian masyarakat luas, mendorong harapan akan respons yang cepat dan efisien dari pihak pemerintah dalam situasi darurat seperti ini.