youngthink.id – Menjadi orang baik adalah kebajikan yang patut dicontoh, namun ada batasan yang perlu diperhatikan. Terjebak dalam perilaku ‘people pleaser’ bisa berakibat buruk bagi diri sendiri.
Akibat dari berusaha menyenangkan semua orang tanpa memikirkan diri sendiri sering kali menciptakan stres dan kebingungan identitas. Maka, penting untuk memahami perbedaan antara berbuat baik dan berlebihan memenuhi harapan orang lain.
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha menyenangkan semua orang di sekitarnya. Perilaku ini biasanya muncul dari rasa takut akan penolakan atau keinginan untuk dicintai.
Akibatnya, orang-orang yang terjebak dalam siklus ini sering kali mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka. Sebagai contoh, bisa jadi seseorang merasa terpaksa menghadiri acara yang tidak menarik bagi mereka demi menjaga perasaan orang lain.
Dampak Negatif dari People Pleaser
Sikap people pleaser dapat menimbulkan stres dan kelelahan emosional. Keterusan untuk memenuhi ekspektasi orang lain membuat seseorang merasa kehilangan kontrol atas hidupnya.
Frustrasi juga sering muncul karena ketidakpuasan terhadap imbalan dari usaha yang dilakukan. Dalam kondisi ekstrem, ini bisa berujung pada masalah kesehatan mental seperti depresi.
Cara Menghindari Menjadi People Pleaser
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan batasan yang sehat. Terkadang, mengatakan ‘tidak’ adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.
Menghargai dan mengenali kebutuhan pribadi adalah kunci untuk menghindari perilaku tersebut. Bergaul dengan orang yang mendukung keputusan dan keinginan Anda dapat memperkuat kepercayaan diri serta mengurangi kecenderungan untuk menyenangkan orang lain.