youngthink.id – Di era digital, FOMO atau Fear of Missing Out menjadi hal yang umum di alami banyak orang. Aktivitas online yang terus menerus seringkali membuat kita merasa harus mengikuti tren dan kejadian di sekitar kita.
Namun sebenarnya, ada cara untuk mengatasi perasaan tersebut. Dengan memahami cara menikmati hidup di luar tekanan FOMO, kita bisa meraih kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
Memahami FOMO dan Dampaknya
FOMO adalah ketakutan yang muncul ketika kita merasa ketinggalan dari pengalaman yang dianggap menarik oleh orang lain. Media sosial sering memperburuk perasaan ini dengan memamerkan kebahagiaan orang lain, membuat kita merasa tidak cukup puas dengan hidup kita.
Dampak dari FOMO dapat cukup merugikan, mulai dari kecemasan hingga depresi. Banyak yang merasa tidak cukup baik jika tidak melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain, sehingga kesehatan mental mereka dapat terganggu.
Menyadari adanya FOMO adalah langkah awal untuk menghadapinya. Dengan mengenali bahwa perasaan ini berasal dari persepsi orang lain, kita bisa mulai mundur dan mempertimbangkan apa yang sebenarnya kita inginkan di dalam hidup.
Menemukan Kebahagiaan dalam Momen Sederhana
Momen kecil sering kali memberi kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan pengalaman besar. Menikmati secangkir kopi pagi dengan tenang atau menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dapat menjadi sumber kebahagiaan yang hakiki.
Seni menikmati hidup terletak pada kemampuan untuk menghargai apa yang kita miliki saat ini. Dengan jauh dari ekspektasi untuk selalu memiliki pengalaman ‘Instagrammable’, kita bisa merasakan kehidupan yang lebih autentik.
Alihkan fokus dari kehidupan orang lain ke kebahagiaan pribadi. Aktivitas seperti membaca buku, berkegiatan di alam, atau sekadar merenung dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk merasakannya.
Berkoneksi dengan Diri Sendiri
Menghadapi FOMO juga membutuhkan hubungan yang kuat dengan diri sendiri. Ini bisa dilakukan melalui refleksi diri, meditasi, atau beberapa kegiatan kreatif seperti menulis dan melukis.
Dengan mengenal diri sendiri lebih baik, kita bisa memahami apa yang kita inginkan dan butuhkan. Hal ini membuat kita kurang terpengaruh oleh tekanan untuk mengikuti kehidupan orang lain.
Hidup bukan hanya tentang seberapa banyak pengalaman kita, melainkan bagaimana kita menemukan makna dan kebahagiaan dalam setiap pengalaman tersebut.
