youngthink.id – Generasi Sandwich adalah istilah yang merujuk pada individu yang harus menanggung beban keluarga dari dua arah, yakni merawat orang tua dan mengurus anak-anak. Di Indonesia, fenomena ini kian marak seiring meningkatnya biaya hidup yang semakin menjadi tantangan.
Individu yang berada dalam posisi ini sering kali terjebak dalam tekanan antara memenuhi tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Ini dapat menyebabkan stres signifikan yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Apa itu Generasi Sandwich?
Generasi Sandwich adalah istilah untuk mereka yang terjebak antara dua generasi, yaitu mengurus anak-anak mereka dan merawat orang tua. Di Indonesia, hal ini sering kali terlihat di kalangan pekerja muda yang baru memulai karier mereka.
Tradisi keluarga di mana anak diharapkan untuk mendukung orang tua setelah mencapai usia dewasa menjadi akar dari fenomena ini. Mereka harus membangun kehidupan sendiri sambil menjalani beban ganda yang bisa menantang.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu menambah ketegangan ini. Banyak keluarga di Indonesia bergantung pada generasi muda untuk menopang keuangan, serta memberikan tekanan pada mereka untuk bekerja lebih keras dan mencari penghasilan tambahan.
Tantangan yang Dihadapi
Salah satu tantangan utama bagi generasi sandwich adalah membagi waktu antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Banyak yang terpaksa lembur untuk memenuhi kebutuhan finansial, di lain sisi mereka juga memiliki kewajiban untuk merawat anggota keluarga.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami stres, kelelahan, dan masalah kesehatan mental sebagai akibat dari tekanan ini. ‘Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin sulit dicapai,’ ungkap Anisa, seorang analis sumber daya manusia.
Beban emosional juga menjadi penghalang, di mana mereka merasa bersalah jika tidak bisa memberikan waktu yang cukup baik untuk pekerjaan atau keluarga.
Solusi dan Dukungan
Walaupun tantangan yang ada cukup berat, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meringankan beban. Penting bagi individu dalam generasi sandwich untuk mencari dukungan dari teman, kolega, maupun organisasi yang fokus pada kesejahteraan keluarga.
Perusahaan pun bisa berperan dengan menyediakan program kerja yang fleksibel dan mendukung keseimbangan kerja-hidup. Dengan dukungan yang tepat, karyawan dapat lebih mudah mengatur waktu antara pekerjaan dan kewajiban keluarga.
Pendidikan tentang manajemen stres dan teknik relaksasi dapat membantu mereka menghadapi tantangan sehari-hari. Mengembangkan keterampilan ini berpotensi mengurangi risiko kelelahan mental dan fisik.
