youngthink.id – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep baru saja mengungkapkan makna di balik logo baru partainya yang bergambar gajah berkepala merah. Hal ini disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto pada penutupan Kongres PSI di Solo.
Kaesang menekankan bahwa perubahan logo dari bunga mawar menjadi gajah mencerminkan simbolisme kekuatan dan solidaritas yang ingin diinternalisasikan dalam setiap kader PSI.
Simbolisme Gajah dalam Logo PSI
Kaesang menyebutkan bahwa perubahan logo PSI menjadi gajah berkepala merah merupakan keputusan yang penuh makna. ‘Logo partai PSI kini resmi berubah menjadi gajah, yang merupakan simbol kekuatan, kecerdasan, keteguhan dan solidaritas,’ ujar Kaesang.
Dia menegaskan bahwa sifat-sifat ini penting untuk ditanamkan dalam diri setiap kader PSI. ‘Kami ingin kader PSI berpikir jernih, bergerak bersama, dan tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan zaman,’ tambahnya.
Makna Budaya Jawa di Balik Logo
Logo baru ini ternyata terinspirasi oleh makna budaya Jawa yang kaya akan simbol. ‘Gajah dalam budaya Jawa dipandang sebagai lambang kekuatan yang besar, yang tenang, dan berwibawa,’ ungkap Kaesang.
Ia juga menjelaskan bahwa gajah memiliki karakter yang tidak mudah terpancing dan selalu berhati-hati. ‘Gajah alon nanging mantep,’ yang berarti gajah bergerak pelan namun berdampak besar dalam bertindak, menjadi filosofi yang diangkat Kaesang untuk menjelaskan makna tersebut.
Nilai-Nilai yang Ingin Disampaikan kepada Kader
Lebih jauh, Kaesang menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam setiap anggota partai. ‘Gajah tidak meninggalkan sesamanya dalam situasi apa pun, nilai ini sejalan dengan falsafah Jawa rukun agawe santoso,’ jelasnya.
Ia berharap agar setiap kader PSI dapat menginternalisasikan nilai-nilai kekuatan, kebersamaan, dan gotong royong dalam tindakan sehari-hari. ‘Kami ingin PSI hadir sebagai kekuatan politik yang tegas, tetap rendah hati, bergerak pelan tapi pasti, tidak gaduh tapi berdampak,’ tutup Kaesang dengan penuh harapan.
