youngthink.id – Warga Palestina melihat kunjungan utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, ke Gaza sebagai upaya pencitraan belaka. Didampingi Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, kunjungan ini dilakukan pada Jumat, 1 Agustus 2025, di tengah kondisi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan.
Banyak warga Gaza berharap tindakan nyata dan solusi jangka panjang, bukan sekadar aksi publik yang terkesan tidak menyentuh inti permasalahan yang mereka hadapi.
Kunjungan yang Dipandang Sebagai Pencitraan
Steve Witkoff dan Mike Huckabee berkunjung ke Gaza di tengah kritik terhadap situasi kemanusiaan yang terus memburuk. Mereka mengunjungi pusat bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah lembaga yang didukung oleh AS dan Israel namun dianggap kontroversial.
Huckabee dalam pernyataannya menekankan bahwa GHF telah berhasil mengirimkan lebih dari satu juta makanan setiap harinya, dan menggambarkan lembaga tersebut sebagai pilar penting dalam bantuan kemanusiaan di wilayah itu. Namun, anggapan ini langsung dibantah oleh warga Gaza yang merasakan dampak langsung dari kekerasan dan kelaparan.
Warga menginginkan tindakan yang lebih konkret untuk mengatasi masalah yang ada, bukan hanya kunjungan yang dianggap kuno di tengah maraknya kritik kuat terhadap krisis kemanusiaan yang berlangsung.
Kesedihan dan Panggilan untuk Tindakan Nyata
Data dari kantor HAM PBB menunjukkan bahwa setidaknya 1.373 orang telah kehilangan nyawa dalam usaha mereka mencari bantuan di lokasi distribusi GHF sejak lembaga ini berdiri pada bulan Mei lalu. Dengan situasi ini, warga Gaza menilai kunjungan Steve Witkoff tidak lebih dari sekadar aksi media.
Louay Mahmoud, seorang warga Palestina, menyatakan kekecewaannya, dengan mengatakan, “Steve Witkoff tak akan melihat orang yang kelaparan, hanya narasi Israel yang ingin mereka lihat.” Secara bersamaan, Amir Khayrat mengungkapkan harapannya, “Apa yang Gaza perlukan bukanlah utusan untuk tim pers. Kami membutuhkan pengepungan ini dicabut dan dukungan buta Amerika untuk perang ini segera diakhiri.”
Kunjungan ini tidak hanya mendapat perhatian dari warga Gaza saja, namun juga menjadi sorotan bagi berbagai pihak global yang menginginkan adanya tindakan nyata di lapangan.
Kritik dari Dalam dan Luar Pemerintahan AS
Ada pula kritik yang datang dari mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, Annelle Sheline, yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Joe Biden mengenai Gaza. Ia mengecam bahwa kunjungan Witkoff dan Huckabee adalah “kesempatan berfoto yang dilebih-lebihkan”.
Sheline juga menegaskan bahwa kunjungan tersebut justru menyamarkan kenyataan pahit krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh warga Gaza. Kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada penyelesaian masalah ini turut memberikan dampak negatif bagi warga yang sedang berjuang untuk bertahan hidup.
Kritik semacam ini menunjukkan ketidakpuasan yang berkembang baik di kalangan pejabat rezim maupun masyarakat umum terhadap pendekatan yang diambil oleh pemerintah AS saat ini.