Kompolnas Investigasi Kasus Kematian Diplomat Kemenlu di Menteng

Kompolnas Investigasi Kasus Kematian Diplomat Kemenlu di Menteng

youngthink.id – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan kunjungan ke tempat kejadian perkara (TKP) kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (22/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang lebih mendalam terkait kematian misterius diplomat berusia 39 tahun tersebut.

Menggunakan minibus jenis Hiace, tim yang dipimpin Choirul Anam ini tiba di lokasi pada pukul 09.48 WIB. Anam menekankan bahwa kunjungan mereka bukan untuk olah TKP ulang, tetapi untuk melakukan pengecekan lokasi dan memperdalam berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya.

Kunjungan Kompolnas ke Lokasi Kematian

Setibanya di lokasi, tim Kompolnas langsung memasuki area indekos di mana ADP ditemukan. Dalam kesempatan itu, Anam mengenakan batik biru sementara anggota tim lainnya mengenakan pakaian serba putih.

Anam menjelaskan, “Kami melakukan pendalaman atas apa yang sudah kami dapatkan di Yogyakarta, termasuk informasi awal sebelumnya. Kami cek lokasi, detail kamar, rekaman CCTV, dan safety deposit box (SDB).” Kunjungan ini dianggap krusial sebagai bagian dari penyelidikan mereka.

Anam menegaskan bahwa ini bukan kunjungan untuk olah TKP ulang, melainkan sekadar pengecekan untuk mengumpulkan data yang lebih robust. Sebelumnya, Kompolnas juga mengadakan pertemuan dengan keluarga ADP di Yogyakarta untuk mencari informasi lebih lanjut.

Informasi Baru dari Keluarga Korban

Dari pertemuan dengan keluarga ADP, Kompolnas berhasil memperoleh informasi penting yang sebelumnya tidak terungkap. Anam menyatakan, “Salah satu yang paling penting adalah kami mempertegas kronologi waktu. Apa yang terjadi pada waktu-waktu tersebut, serta bagaimana interaksi dan aktivitas korban dalam rentang waktu itu.”

Penelusuran waktu kejadian sangatlah penting untuk menyusun struktur peristiwa yang komprehensif. Anam juga menambahkan, “Kami menelusuri barang-barang pribadi milik ADP yang diduga berkaitan dengan kematiannya”, yang memberikan tambahan validitas pada penyelidikan.

READ  Kuasa Hukum Jokowi Tanggapi Desakan Gelar Perkara Ijazah

Kompolnas berfokus pada aktivitas pekerjaan serta interaksi pribadi ADP di lingkungannya. Anam menekankan, “Yang tak kalah penting, kami juga diberi informasi terkait sesuatu yang sifatnya baru, yang belum ada dalam perdebatan.”

Investigasi Berlanjut

Anam menyatakan bahwa klarifikasi terhadap informasi baru yang diterima akan sangat bermanfaat untuk kasus ini. Kompolnas juga memperhatikan interaksi antara pihak kepolisian dan keluarga korban untuk menunjang proses penyelidikan yang lebih baik.

Dia menjelaskan, “Hal-hal penting ini menjadi bekal kami untuk cek TKP dan koordinasi lebih lanjut ke Polda Metro Jaya. Harapannya, peristiwa ini bisa ditangani secara profesional, kredibel, dan transparan.”

Diketahui, ADP ditemukan tewas di indekosnya pada 8 Juli 2025 dengan kepalanya terlilit lakban kuning. Barang bukti yang disita dari lokasi juga mencakup gulungan lakban dan obat-obatan yang masih dalam penyelidikan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *