youngthink.id – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menanggapi klaim Presiden AS Donald Trump terkait serangan terhadap beberapa situs nuklir di Iran, menganggap bahwa Trump berlebihan dalam mendramatisir situasi tersebut.
Khamenei menyebut bahwa pernyataan Trump tidak mencerminkan kenyataan dan merupakan usaha untuk menutupi kegagalan dalam negerinya.
Trump dan Serangan Terhadap Situs Nuklir Iran
Khamenei menjelaskan bahwa serangan yang dilakukan oleh AS pada 22 Juni 2025 menyasar situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Ia menegaskan bahwa resmi Trump lebih merupakan strategi politik dari pemerintahan AS untuk menutupi kekurangan mereka, bukan mencerminkan situasi sesungguhnya.
“Presiden AS membesar-besarkan apa yang terjadi dengan cara yang tidak biasa, mengungkapkan bahwa dia perlu melakukannya,” tambah Khamenei melalui platform X.
Reaksi dari Pemerintah AS dan Laporan Media
Media AS seperti The Washington Post melaporkan bahwa komunikasi pejabat tinggi Iran yang disadap menunjukkan keraguan mereka atas dampak serangan.
Laporan ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas informasi yang disampaikan oleh pejabat Iran saat ini.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa asumsi bahwa pejabat Iran menyadari kerusakan pasca serangan adalah ‘omong kosong’.
Sikap Trump dan Penilaian Kerusakan Program Nuklir
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan besar terhadap kemampuan nuklir Iran.
Ia mengklaim, ‘Itu hancur seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya,’ dan menyebut bahwa ini mungkin menjadi akhir bagi ambisi nuklir Iran untuk sementara waktu.
Namun, pejabat AS juga memperingatkan bahwa perlu ada evaluasi yang lebih mendalam untuk mengukur secara akurat kerusakan, sebagaimana dinyatakan oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA).