Kerusuhan Demonstrasi di Pati: Tiga Tewas Termasuk Jurnalis

Kerusuhan Demonstrasi di Pati: Tiga Tewas Termasuk Jurnalis

youngthink.id – Aksi demonstrasi di Kabupaten Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025, berujung pada kerusuhan yang mengakibatkan tiga orang tewas, termasuk seorang jurnalis. Kematian ini terjadi di tengah protes terhadap kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dianggap membebani masyarakat.

Korban Jiwa dalam Kerusuhan

Dari pihak DPRD Pati, Teguh Bandang, mengonfirmasi bahwa dua remaja berinisial Zahra dan Syalwa telah meninggal dunia. “Informasi ini juga tersampaikan secara langsung melalui siaran live masyarakat. Kabar yang saya terima, mereka meninggal di RS Mitra,” ujarnya di sela rapat paripurna.

Di samping itu, Lilik Yuliantoro, seorang wartawan dari media lokal Tuturpedia.com, juga dilaporkan meninggal saat meliput peristiwa tersebut. Korban diketahui membawa kartu identitas pers dan sebelumnya mendapatkan pertolongan setelah terkena dampak gas air mata.

Kondisi Terkini dan Respon Pihak Berwenang

Hingga saat ini, pihak kepolisian dan rumah sakit belum memberikan keterangan resmi mengenai kronologi dan penyebab kematian para korban. Kerusuhan tersebut juga menyebabkan Kapolsek Kota Pati, Iptu Heru Purnomo, mengalami luka di bagian kepala akibat dugaan pemukulan oleh massa.

Belasan anggota polisi lainnya mengalami luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan medis di RSUD RAA Soewondo Pati. Kejadian ini menunjukkan tingkat keparahan situasi di lapangan saat aksi protes berlangsung.

Latar Belakang Aksi Demonstrasi

Sumber di lapangan menyebutkan bahwa kericuhan ini dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan Bupati Pati, Sudewo, yang menaikkan PBB-P2 hingga 250 persen. Kebijakan ini dianggap memberatkan warga, sehingga memicu gelombang protes besar-besaran.

Banyak warga berpendapat bahwa kenaikan pajak tersebut bukan hanya tidak adil, tetapi juga menambah beban ekonomi di tengah situasi yang sulit. Protes ini mencerminkan suara ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah lokal.

READ  Kekecewaan Mercedes-Benz atas Penjualan SUV Listrik G-Class

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *