youngthink.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini tengah melakukan pengkajian mendalam terkait penyesuaian tarif ojek online (Ojol). Proses ini diharapkan bisa menjembatani kepentingan berbagai pihak yang terlibat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menegaskan bahwa perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi menjadi prioritas utama dalam penyusunan regulasi ini.
Kemenhub Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan
Aan Suhanan menjelaskan mengenai pentingnya masukan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk aplikator dan pengemudi, sebelum keputusan final diambil. Pendekatan ini dianggap krusial untuk menghasilkan regulasi yang adil dan inklusif bagi semua.
“Kami akan mendengarkan semua pihak, termasuk aplikator, asosiasi pengemudi, dan pakar di bidangnya sebelum mengambil keputusan final,” ungkap Aan dalam jumpa pers pada Kamis (3/7/2025).
Kemenhub berharap bahwa dengan melibatkan berbagai pihak, regulasi yang dihasilkan tidak hanya menguntungkan satu kelompok, tetapi juga memberikan keadilan bagi seluruh ekosistem transportasi online.
Isu Potongan Tarif 20 Persen dalam Pengkajian
Aan mengungkapkan bahwa isu potongan tarif 20 persen yang kini menjadi sorotan masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. Proses ini mencakup evaluasi akademis, analisis dampak ekonomi, dan konsultasi publik.
“Kami menyadari bahwa potongan tarif menjadi salah satu isu sentral yang mempengaruhi kesejahteraan pengemudi,” ujar Aan. Kajian ini bertujuan mencari formula yang adil bagi semua pihak.
Kemenhub berkomitmen untuk menjaga transparansi dalam menginformasikan publik mengenai perkembangan pengkajian tarif dan keputusan yang akan diambil.
Pentingnya Kehati-hatian dalam Penyusunan Regulasi
Aan juga menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam setiap langkah penyusunan regulasi baru. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua pengemudi dan pemangku kepentingan menerima perlakuan yang adil.
Saat ini, wacana penyesuaian tarif masih dalam tahap kajian, dan belum ada keputusan final yang diambil. Aspek keadilan, keberlanjutan, dan perlindungan konsumen akan menjadi pertimbangan dalam keputusan yang akan diambil.
“Kami akan terus berkomunikasi secara transparan dengan publik mengenai perkembangan kajian ini,” tutup Aan.