youngthink.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki informasi terkait Riza Chalid, pengusaha yang diduga menikahi kerabat kesultanan di Malaysia. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, memastikan bahwa setiap informasi akan ditindaklanjuti oleh tim penyidik.
Hingga saat ini, Kejagung belum mendapatkan kepastian mengenai keberadaan Riza Chalid. Namun, mereka berencana memanggil kembali Riza Chalid yang berstatus sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.
Penyelidikan Terhadap Riza Chalid
Kejaksaan Agung mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mendalami informasi yang menyebutkan bahwa Riza Chalid masih berada di Malaysia. Anang Supriatna menekankan bahwa setiap informasi yang diterima akan dirangkum untuk menjadi bahan pertimbangan bagi penyidik.
Pihak Kejaksaan Agung berusaha melakukan pemanggilan kedua kepada Riza Chalid yang berstatus sebagai tersangka. ‘Akan melakukan pemanggilan kedua terhadap yang bersangkutan sebagai tersangka,’ ujar Anang Supriatna di depan wartawan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Silmy Karim, mengindikasikan bahwa Riza Chalid masih berada di Malaysia, dengan informasi terkini menyebutkan keberadaannya di lokasi tersebut.
Informasi Pernikahan Riza Chalid
Organisasi Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengklaim bahwa Riza Chalid telah menikah dengan kerabat kesultanan di Malaysia. Boyamin Saiman, perwakilan MAKI, menyatakan bahwa informasi yang mereka peroleh menunjukkan bahwa ‘Riza Chalid diduga telah lama tinggal di Johor, Malaysia, dan terdapat dugaan telah melakukan pernikahan dengan kerabat kesultanan di sebuah negara bagian Malaysia.’
Boyamin juga menyebutkan lokasi pernikahan tersebut mungkin terletak di negara bagian yang berinisial J atau K. Dia menunjukkan foto yang menunjukkan pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dan Riza Chalid.
Dalam surat terbuka, Boyamin mengajak Presiden Prabowo Subianto untuk membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu dengan Anwar Ibrahim. ‘Kami memohon kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden RI untuk berkenan membahas pemulangan Riza Chalid,’ ujarnya.
Kasus Dugaan Korupsi
Riza Chalid terjerat dalam kasus dugaan korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina. Dia ditetapkan sebagai tersangka bersama beberapa rekan lainnya seperti HB, AN, dan GRJ, diduga melakukan intervensi kebijakan yang merugikan negara.
Kejaksaan Agung menyebutkan bahwa kesepakatan penyewaan terminal BBM tangki Merak dilakukan saat Pertamina sebenarnya tidak memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM. Dalam konteks ini, kerugian yang ditaksir kini mencapai Rp 285 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan signifikan dari estimasi awal sebesar Rp 193,7 triliun yang sebelumnya diumumkan oleh Kejaksaan Agung.
