Kecelakaan Pendaki Wanita Brasil di Gunung Rinjani

Kecelakaan Pendaki Wanita Brasil di Gunung Rinjani

youngthink.id – Seorang pendaki wanita asal Brasil, berinisial JDSP (27), mengalami kecelakaan fatal saat mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 2025 sekitar pukul 06:30 WITA.

Korban kehilangan jejak saat berusaha mencapai puncak gunung bersama lima wisatawan lainnya dan seorang pemandu.

Kecelakaan dan Pencarian Korban

Setelah mendaki selama sehari, saat berada di area Cemara Tunggal, korban mulai mengalami kelelahan. AKP Nikolas Osman, Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, menyebutkan bahwa pemandu menyarankan korban untuk beristirahat sementara grup lainnya melanjutkan perjalanan.

Ketika grup lainnya mencapai puncak, korban tak kunjung menyusul. Saat pemandu kembali mencari korban di tempatnya beristirahat, korban sudah tidak ada di lokasi tersebut.

Upaya Pencarian dan Penemuan Korban

Tim penyelamat yang dipimpin oleh pemandu wisata kemudian melihat cahaya senter di dasar tebing, sekitar 200 meter dari danau, dan mencurigai cahaya tersebut milik korban. Hal ini mendorong pemandu untuk berkoordinasi dengan petugas guna melakukan evakuasi.

Proses pencarian tim SAR dimulai sekitar pukul 09:50 WITA, namun mereka tidak dapat menjangkau lokasi korban hingga malam hari. Pencarian dilanjutkan pada hari berikutnya dengan bantuan drone, meskipun cuaca berkabut menyulitkan proses tersebut.

Pada 23 Juni, tim SAR akhirnya menemukan korban sekitar pukul 07:05 WITA, 500 meter dari titik awal jatuhnya, di area yang sulit diakses. “Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” ungkap Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi.

Evakuasi dan Penutupan Jalur Pendakian

Meski korban telah ditemukan, tim SAR menemui kendala dalam evakuasi akibat kondisi medan yang ekstrem dan cuaca berkabut. Proses evakuasi baru dapat dilanjutkan pada 24 Juni dengan bantuan Basarnas Special Group.

READ  Cara Membuat Reels Instagram yang Menarik dan Efektif

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun menuju puncak gunung sampai proses evakuasi selesai. Yarman Wasur, Kepala Balai TNGR, mengonfirmasi penutupan ini akan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.

Setelah pengecekan, dipastikan bahwa korban telah meninggal dunia. Proses evakuasi dihentikan sementara pada malam hari karena cuaca yang tidak mendukung, dan direncanakan dilanjutkan keesokan harinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *