youngthink.id – Pada Minggu, 3 Agustus 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ketika pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 jatuh. Insiden ini merenggut nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto, seorang calon pilot yang berpengabdian tinggi bagi TNI Angkatan Udara.
Kecelakaan berlangsung saat pesawat lepas landas untuk latihan, dan hanya dalam waktu 11 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh. Kepala Dinas Penerangan TNI AU menyatakan duka cita mendalam atas kehilangan sosok yang dianggap sebagai inspirasi bagi generasi penerus.
Kronologi Kecelakaan Pesawat
Insiden kecelakaan pesawat latih terjadi saat pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB untuk latihan penerbangan olahraga. Sekitar 11 menit setelah lepas landas, pesawat kehilangan kontak dan ditemukan jatuh di dekat TPU Astana.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma I Nyoman Suadnyana, mencatat bahwa kedua awak pesawat segera dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto. Namun, sayangnya, Fajar dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit, meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi anggota TNI AU.
Prestasi dan Pengabdian Fajar Adriyanto
Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok berprestasi di TNI AU dengan berbagai jabatan penting selama karier penerbangannya. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3 dan Danlanud Manuhua, menunjukkan dedikasinya dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia.
Fajar juga memiliki catatan karier yang mengesankan, termasuk terlibat dalam insiden penting tahun 2003 saat berhadapan dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut AS di langit Bawean. Kepala Dinas Penerangan TNI AU menyatakan bahwa, ‘Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia.’
Tindak Lanjut dan Prosedur Penanganan
TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kecelakaan dengan memastikan prosedur penanganan dilakukan sesuai ketentuan. Garis pengaman telah dipasang oleh aparat setempat di lokasi jatuhnya pesawat untuk mencegah akses tidak berwenang.
Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya. Kejadian ini mengingatkan kembali semua pihak akan pentingnya pengawasan dan pelatihan yang ketat dalam misi penerbangan, terutama bagi pesawat latih yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pilot.