youngthink.id – Ifan Seventeen, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai film animasi berjudul ‘Merah Putih: One For All’ yang tengah menjadi sorotan publik.
Dalam klarifikasinya, Ifan menjelaskan bahwa film ini tidak diproduksi oleh PFN dan tidak melibatkan dana pemerintah sedikit pun.
Klarifikasi Ifan Seventeen
Dalam unggahan di Instagram Pusat Konten Negara, Ifan menegaskan, ‘Perlu diingat, film ini tidak menggunakan dana ataupun anggaran dari pemerintah sedikitpun. Dan ini juga bukan filmnya PFN.’
Pernyataan ini penting karena banyak pihak yang salah mengertikan posisi PFN dalam film tersebut. PFN hanya berperan sebagai pengurus produksi film negara tanpa mengatur seluruh aspek industri perfilman.
Proses Kurasi Film
Ifan juga menyampaikan tentang peran Lembaga Sensor Film (LSF) dalam proses kurasi film, dengan mengatakan, ‘Lembaga Sensor Film itu hanya menilai maupun mengkurasi berdasarkan dari kaedah dan ketentuan yang ada.’
Proses kurasi ini bertugas untuk memastikan film tidak mengandung isu SARA atau unsur pornografi. Namun, Ifan menegaskan bahwa kualitas teknis film bukan menjadi fokus penilaian oleh LSF.
Deskripsi Film
Film animasi ‘Merah Putih: One for All’ memiliki durasi 70 menit dan anggaran produksi sekitar Rp6,7 miliar. Ceritanya berfokus pada sekelompok anak yang membentuk ‘Tim Merah Putih’ untuk menjaga bendera pusaka yang dikibarkan setiap 17 Agustus.
Menjelang peringatan kemerdekaan, bendera tersebut hilang, dan kedelapan anak dari berbagai latar belakang budaya berusaha bersatu untuk menemukan kembali pusaka yang hilang.