youngthink.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pentingnya keterbukaan atas dugaan praktik beras oplosan di Food Station Tjipinang. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa semua temuan terkait masalah ini harus diungkap secara transparan.
Pramono juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman mengenai isu ini, dan menekankan bahwa tidak ada yang perlu ditutupi serta setiap pihak harus bertanggung jawab.
Pentingnya Keterbukaan dalam Penanganan Masalah
Pramono Anung menjelaskan bahwa transparansi sangat diperlukan dalam menangani dugaan beras oplosan yang kini menjadi perhatian masyarakat. Mantan Wakil Ketua DPR ini mencatat bahwa Food Station Tjipinang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga pangan di Jakarta, khususnya beras.
Ia menyatakan, “Semua harus bertanggung jawab. Karena bagi saya sendiri keterbukaan itu menjadi penting.” Pernyataan ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa setiap temuan dan arahan dari Menteri Pertanian harus dipatuhi.
Gubernur juga mengisyaratkan bahwa Ia tidak akan terlibat dalam keputusan akhir jika ada pelanggaran yang ditemukan. “Kalau terbukti? Ya itu nanti aparat penegak hukumnya. Saya tidak mau ikut campur urusan itu,” tegasnya.
Tanggung Jawab Food Station dalam Stabilitas Pangan
Food Station Tjipinang Jaya adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditugaskan untuk memastikan pasokan dan stabilitas harga beras di Jakarta. Menurut Pramono, mereka memiliki kontribusi yang signifikan dalam menjaga inflasi di Ibu Kota.
Ia menekankan, “Operasional oleh mereka (FS). Tapi untuk menjaga harga di Jakarta dan supaya inflasi tidak naik tinggi, maka mereka punya kontribusi yang signifikan untuk itu.” Pernyataan ini menegaskan perhatian Pemerintah DKI Jakarta dalam pengelolaan dan operasional Food Station.
Dengan peran penting tersebut, Pramono menyerukan untuk terus menjaga agar operasional Food Station tetap optimal dalam menanggulangi kemungkinan gejolak harga.
Pengawasan Terhadap Food Station
Pramono Anung memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawasi kinerja Food Station Tjipinang. Dalam menghadapi dugaan beras oplosan ini, keterbukaan dan keterlibatan semua pihak sangat diharapkan.
Ia percaya bahwa pengawasan ini akan membantu menjaga agar pasokan pangan tetap stabil dan harga terjaga, terutama di pasar beras. Keterlibatan masyarakat juga diharapkan agar pengoperasian Food Station lebih transparan.
Tindakan tegas juga diharapkan jika terdapat pelanggaran dalam pengoperasian Food Station. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menjaga kestabilan pangan.