youngthink.id – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak akan berkantor di Papua, meskipun ada rencana penunjukkannya sebagai Kepala Badan Percepatan Pembangunan Papua. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan keputusan ini, yang menjelaskan posisi Gibran dalam struktur baru tersebut.
Tito Karnavian menyebutkan bahwa penunjukan tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Otonomi Khusus Papua. Gibran akan mengkoordinasikan tugas dari Badan Percepatan namun tidak akan menetap di Papua.
Keputusan Keppres Mengenai Gibran
Tito Karnavian mengungkapkan bahwa penunjukkan Gibran sebagai kepala Badan Percepatan Pembangunan Papua sudah diatur dalam Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Sebelumnya, posisi serupa pernah diisi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menjadikan rencana ini berkelanjutan dari kebijakan yang ada.
Gibran akan bertugas mengkoordinasi aspek-aspek pembangunan di Papua dan tidak secara fisik memasuki wilayah tersebut. Hal ini memastikan kontinuitas kebijakan pembangunan yang sudah dikembangkan sebelumnya.
Tugas Badan Percepatan dan Peran Wakil Presiden
Tito menjelaskan bahwa badan yang baru terpilih nanti akan berperan sebagai eksekutif yang mengevaluasi dan melaksanakan program pembangunan di Papua. “Tugas wapres dalam badan ini hanya mengkoordinasikan, dan eksekusi sehari-harinya dilakukan oleh badan eksekutif ini,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa bangunan untuk badan eksekutif tersebut kini sudah dipersiapkan oleh Kementerian Keuangan di Jayapura sebagai lokasi operasional badan tersebut di masa mendatang.
Anggota Tim Pengembangan Papua
Pasal 68A UU Otsus Papua menekankan bahwa Badan Khusus Percepatan Pembangunan Papua akan dipimpin oleh Wakil Presiden dengan dukungan dari perwakilan setiap provinsi di Papua. Tugas wakil presiden bukan untuk menjalankan semua program secara langsung, tetapi untuk memastikan koordinasi yang baik antar berbagai elemen yang terlibat.
Tito menyoroti bahwa keberadaan badan ini merupakan langkah penting dalam mengevaluasi dan memperbaiki program pembangunan yang ada di Papua, yang telah disiapkan sejak lama untuk menjadi lebih efektif dan efisien.