FOMO: Pengaruh dan Dampaknya di Kalangan Anak Muda

FOMO: Pengaruh dan Dampaknya di Kalangan Anak Muda

youngthink.id – FOMO atau Fear of Missing Out semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda, terutama dengan terus berkembangnya media sosial. Fenomena ini banyak mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika melihat teman-teman seru-seruan di media sosial, tak jarang anak muda merasa tertekan untuk ikut serta. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan menciptakan berbagai permasalahan sosial.

Fenomena FOMO di Era Digital

Istilah FOMO mulai dikenal sejak tahun 2013 dan merujuk pada rasa cemas yang muncul ketika seseorang merasa ketinggalan momen penting dalam hidup orang lain. Di tengah derasnya konten media sosial, perasaan ketinggalan ini semakin menjadi-jadi, terutama di platform seperti Instagram dan TikTok.

Anak muda sering merasa perlu terlibat dalam aktivitas tertentu agar tidak merasa tertinggal. Kebiasaan ini memicu mereka untuk terus memeriksa ponsel dan media sosial, khawatir jika ada sesuatu yang menarik terjadi yang mereka lewatkan.

Sebuah penelitian oleh American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa semakin sering seseorang aktif di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami FOMO. Hal ini menjadi nyata di kalangan anak muda yang tidak bisa lepas dari dunia maya.

Dampak FOMO Terhadap Kesehatan Mental

Dampak paling terasa dari FOMO adalah terhadap kesehatan mental anak muda. Sering merasa cemas dan kurang percaya diri merupakan hal yang biasa terjadi akibat membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih bahagia di media sosial.

Menurut laporan Anxiety and Depression Association of America, anak muda yang menunjukkan gejala FOMO berisiko lebih tinggi terhadap kecemasan, depresi, dan masalah tidur. Keterikatan yang berlebihan pada media sosial justru memperburuk kondisi kesehatan mental ini.

READ  Menggali Antara Passion dan Gaji dalam Dunia Kerja

Tak sedikit dari mereka yang merasa tertekan untuk selalu tampil ‘sempurna’ di depan umum. Mereka takut tidak mendapatkan perhatian yang cukup jika tidak bisa menunjukkan momen yang menarik, membuat mereka merasa terasing meskipun berada di tengah lingkungan sosial.

Mengatasi Efek Negatif FOMO

Menemukan solusi untuk mengatasi efek FOMO sangat penting agar masalah ini tidak berlarut-larut. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah membatasi waktu penggunaan media sosial yang berlebihan.

Dengan mengurangi waktu di media sosial, anak muda bisa lebih fokus pada pengalaman langsung yang ada di sekitarnya. Mengambil jeda dari konsumsi konten digital, misalnya, dapat membantu meringankan kecemasan yang dihasilkan dari perbandingan yang terus-menerus.

Dukungan dari keluarga dan teman-teman juga rất membantu. Diskusi terbuka mengenai perasaan dan pengalaman dalam menghadapi FOMO dapat membuat mereka merasa lebih terhubung dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *