youngthink.id – Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla, baru saja mengumumkan niatnya untuk mendirikan partai politik baru bernama America Party. Keputusan ini mencuat setelah ketegangan antara Musk dan Presiden AS Donald Trump semakin panas terkait isu-isu kebijakan.
Musk berjanji akan merealisasikan rencananya tersebut jika Partai Republik meloloskan RUU besar yang diusulkan Trump, yang dinilai tidak sejalan dengan pandangannya.
Seruan untuk Alternatif Politik
Dalam pernyataan resminya, Musk mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan sebuah alternatif yang dapat mengimbangi dominasi Partai Demokrat dan Partai Republik. “Negara kita butuh alternatif dari uni-partai Demokrat dan Republik, agar rakyat benar-benar punya SUARA,” tegasnya seperti dikutip dari New York Times.
Pengumuman ini muncul setelah serangkaian cekcok dengan Trump yang semakin tajam, menyusul kekhawatiran Musk atas RUU yang ditakutkan akan membebani anggaran negara yang sudah rapuh.
Ia juga memberikan dukungan terhadap anggota DPR Thomas Massie dari Kentucky, yang dikenal dengan penolakannya terhadap RUU ini, dan menunjukkan bahwa bisa saja ada perubahan arah dalam lanskap politik AS.
Ketegangan dengan Trump
Hubungan Musk dan Trump sepertinya memanas sejak Musk berkecimpung dalam kabinet Trump sebagai pemimpin Kementerian Efisiensi Pemerintah AS (DOGE). Kontroversi ini menyangkut subsidi yang didapat Musk dan perdebatan seputarnya.
Trump menyuarakan kekhawatiran bahwa tanpa subsidi tersebut, Musk akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perusahaan-perusahaannya. “Elon mungkin mendapat subsidi lebih banyak daripada manusia mana pun dalam sejarah, dan tanpa subsidi itu, dia mungkin harus menutup perusahaannya dan pulang ke Afrika Selatan,” tulis Trump di media sosial.
Pernyataan tersebut semakin mempertegas ketegangan yang ada, di mana Trump sampai meminta Musk untuk kembali ke tempat asalnya.
Respon Terhadap RUU Trump
Musk menegaskan bahwa pembentukan America Party akan terjadi jika RUU besar yang ia sebut sebagai ‘pengeluaran gila’ lolos di tangan Partai Republik di Kongres. “Jika RUU pengeluaran gila ini lolos, maka America Party akan dibentuk keesokan harinya,” tulisnya dalam unggahan di akun X.
Meski begitu, hampir seluruh anggota Partai Republik terlihat bersatu mendukung RUU ini, tetapi ada beberapa faksi di dalam partai yang mulai bersikap kritis dan menunjukkan tanda-tanda penolakan terhadap isi dari paket legislatif yang diajukan oleh Trump.