youngthink.id – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan kerja sama dengan Polri untuk menyelidiki dugaan adanya produsen beras nakal di Indonesia. Data terkait 212 produsen beras yang diduga melanggar telah diserahkan kepada Satgas Pangan Polri.
Amran menekankan pentingnya regulasi yang harus dipatuhi oleh semua produsen, mengharapkan agar tidak ada lagi produsen beras yang terlibat dalam praktik ilegal ini.
Koordinasi dengan Polri
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Polri telah dilakukan untuk menindak lanjuti dugaan adanya produsen beras nakal di Indonesia. Untuk itu, semua data terkait telah diserahkan kepada Satgas Pangan Polri.
Tindak lanjut ini diharapkan dapat menggali informasi lebih dalam mengenai praktik ilegal yang merugikan konsumen dan menciptakan ketidakadilan di pasar beras.
Data Produsen Beras yang Dihimpun
Menteri Amran menjelaskan bahwa total ada 212 produsen beras yang datanya telah diberikan kepada Satgas Pangan Polri. Data tersebut meliputi seluruh merek beras yang diduga tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya.
Penyampaian data ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa semua produsen beras beroperasi dalam koridor yang benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Harapan untuk Pembenahan dan Regulasinya
Amran berharap jumlah produsen beras yang terlibat tidak bertambah, dan mereka dapat melakukan pembenahan secepatnya. Ia menggarisbawahi pentingnya regulasi terkait beras yang sudah jelas dan harus diikuti oleh semua produsen.
Menteri Pertanian menegaskan bahwa semua produsen beras oplosan harus segera menyesuaikan diri dengan regulasi yang ada. “Ya beras oplosan semua kami minta segera menyesuaikan dengan regulasi yang ada di republik ini,” tambahnya.
Penerapan regulasi yang ketat diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk beras yang beredar di pasaran.