youngthink.id – Dunia maya kembali digegerkan dengan berita mengenai selebgram Afifah Riyad yang membagikan bukti dugaan kekerasan terhadap anaknya. Dalam rekaman CCTV yang diunggahnya, terlihat jelas bagaimana putranya, Victory, mengalami perlakuan kasar dari babysitter yang telah dipercaya untuk menjaganya.
Afifah mengaku sangat terpukul saat menyaksikan perlakuan pengasuh yang tidak hanya fisik tetapi juga verbal kepada anaknya yang masih berusia dua tahun. Rekaman tersebut menunjukkan Victory ditarik, dijambak, dan dibentak, menciptakan rasa ketakutan yang mendalam pada anak kecil tersebut.
Rekaman CCTV Jadi Bukti
Melalui akun Instagram-nya, Afifah menunjukkan video yang mengungkapkan tindakan kekerasan yang diterima anaknya. Dalam salah satu cuplikan, Victory tampak sedang duduk di sofa dan muntah di lantai, namun bukannya mendapatkan bantuan, dia justru dipaksa membersihkan sendiri sambil mendapatkan bentakan, menunjukkan betapa tidak memanusiakannya pengasuh tersebut.
Lebih mengejutkan, Afifah memperlihatkan suara rekaman dari tetangga yang mengungkapkan bahwa pengasuh tersebut sempat mengancam akan menghabisi nyawa Victory. Ini tentu membuat banyak orang yang menyaksikan merasa sangat prihatin dan marah atas perlakuan tidak berprikebumian tersebut.
Keputusan Bersama untuk Melindungi Anak
Pengasuh yang dipecat tersebut diketahui baru bekerja selama sebulan di rumah Afifah Riyad. Pengalaman tersebut membawa kelegaan tersendiri bagi Afifah, yang merasa bersyukur hal ini terungkap lebih cepat, namun sekaligus menyisakan pertanyaan tentang keselamatan anaknya di masa lalu.
Selain itu, Afifah juga mengunggah momen ketika Victory menumpahkan minuman dan langsung mendapatkan tindakan kasar dari pengasuh. Perilaku tersebut semakin memicu kemarahan publik yang mendesak agar kasus ini dibawa ke jalur hukum.
Tanggapan Publik dan Permintaan Tindakan Hukum
Unggahan Afifah rombongan dengan komentar yang mengekspresikan kemarahan dan simpati dari netizen. Banyak di antara mereka yang menyerukan untuk mengambil jalur hukum dan meminta agar pengasuh tersebut dijatuhi hukuman, dengan beberapa komentar yang menyatakan kekhawatiran tentang keadaan mental anak-anak yang akan mengalami trauma dari perlakuan seperti itu.
Satu komentar bahkan menekankan pentingnya perlindungan anak dan menyebutkan, ‘Pliss masukin penjara kak, Karena apa?? Ini penyakit, takut dapet anak ga sehat nanti bahaya.’ Ini adalah panggilan untuk menyuarakan hak anak dan perlindungan yang lebih baik bagi mereka.
