youngthink.id – AS Monaco tengah bersiap menghadapi musim 2025/2026 dengan fokus pada penataan ulang skuad, terutama di lini serang yang dinilai krusial. Setelah hanya finis ketiga di liga domestik musim lalu, tim ini berambisi untuk bangkit dan tampil lebih baik.
Pelatih Adi Hutter sedang merancang strategi baru dengan harapan bisa menciptakan kombinasi ideal dari pemain berpengalaman dan wajah baru, termasuk dua bintang, Ansu Fati dan Paul Pogba.
Target Seamless Performance di Lini Serang
Dengan jadwal padat di Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions, kebutuhan akan lini depan yang tajam dan efisien menjadi prioritas bagi AS Monaco. Melihat kekurangan di musim lalu, tim ini bertekad untuk melakukan perbaikan yang signifikan.
Pelatih Hutter menyusun rencana dengan harapan menghasilkan kombinasi yang optimal, memadukan pengalaman para pemain dengan bakat muda. Penambahan Pogba dan Fati dianggap dapat memberikan dorongan besar bagi daya serang tim.
Musim lalu, Monaco harus belajar dari pengalaman pahit dan bertekad untuk melangkah lebih jauh di berbagai turnamen yang mereka ikuti. Dengan dua pemain top ini, harapan untuk kembali bersaing di papan atas menjadi lebih nyata.
Kontribusi Pemain Saat Ini dan Harapan Baru
Takumi Minamino menjadi sosok kunci di lini serang Monaco pada musim lalu dengan perolehan sembilan gol dan lima assist dari total 43 laga yang dijalaninya. Performa stabilnya diharapkan dapat menjadi tumpuan tim melawan lawan-lawan berat.
Breel Embolo juga menunjukkan produktivitas dengan menyumbangkan tujuh gol dan sembilan assist dari 42 laga. Meski demikian, ada harapan besar dari Folarin Balogun untuk meningkatkan kontribusinya, mengingat ia hanya berhasil mencetak empat gol dalam 16 pertandingan.
Dengan kombinasi performa dari para pemain ini, Monaco berusaha memperkuat skuad mereka untuk menghadapi kompetisi yang ketat di depan.
Komitmen Jangka Panjang dan Gaya Bermain Kreatif
CEO Monaco, Thiago Scuro, menekankan pentingnya membangun fondasi yang kuat melalui akademi, dengan target untuk memiliki 50 persen skuad utama yang merupakan pemain binaan dalam tiga tahun ke depan. Hal ini diharapkan dapat memberi ruang bagi talenta muda untuk berkembang.
Di sisi lain, keseimbangan antara pemain muda dan berpengalaman juga menjadi fokus yang tak kalah penting untuk mencapai kesuksesan di level tertinggi. Perpaduan ini bertujuan untuk menciptakan tim yang tidak hanya kuat, tetapi juga mampu bersaing di level elit.
Pelatih Hutter membawa filosofi permainan menyerang yang dinamis, dengan penampilan menyenangkan yang ditunjukkan di musim lalu. Jika Pogba dan Fati berhasil beradaptasi dengan baik, AS Monaco bisa menjadi salah satu tim yang paling menarik untuk ditonton di musim mendatang.