Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Ojek Online di Jakarta: Lima Tuntutan Besar Diajukan

Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Ojek Online di Jakarta: Lima Tuntutan Besar Diajukan

youngthink.id – Pengemudi ojek online dari wilayah Jabodetabek akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Patung Kuda, Jakarta Pusat siang ini. Diprakarsai oleh Garda Indonesia, demonstrasi ini diharapkan dihadiri oleh sekitar 50 ribu pengemudi.

Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengungkapkan bahwa aksi akan dimulai pukul 13.00 WIB dan bertujuan untuk menyampaikan lima tuntutan utama kepada Kementerian Perhubungan dan Presiden Prabowo Subianto.

Tuntutan untuk Perubahan Regulasi

Demonstrasi hari ini mengusung lima tuntutan vital yang dianggap sangat penting oleh para pengemudi. Salah satu tuntutan utama mereka adalah pengesahan Undang-Undang yang secara khusus mengatur transportasi online.

Para pengemudi ojol meminta DPR untuk segera mengesahkan undang-undang tersebut. Jika proses legislasi dianggap terlalu lambat, mereka bahkan meminta Presiden untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

Igun Wicaksono menegaskan, ‘Transportasi online hanya diatur melalui peraturan menteri yang tidak cukup kuat untuk menindak pelanggaran.’ Ini menjadi alasan mendasar di balik kebutuhan untuk regulasi yang lebih ketat.

Permintaan Penurunan Potongan dan Penetapan Tarif

Salah satu tuntutan terpenting adalah penurunan potongan komisi dari aplikator yang saat ini sebesar 20 persen menjadi 10 persen. Igun menyatakan bahwa potongan saat ini sangat memberatkan pengemudi tanpa adanya penjelasan transparan dari pihak aplikator.

‘Kami meminta agar potongan tersebut bisa diturunkan,’ ujarnya, menunjukkan bahwa tanpa penjelasan yang jelas, pengemudi merasa dirugikan.

Selain itu, mereka juga menginginkan penetapan aturan tarif untuk pengantaran makanan dan barang yang saat ini belum ada. ‘Tarif bisa serendah Rp 2.500 hingga Rp 5.000, ini sangat tidak layak bagi kami,’ tambah Igun.

Audit Aplikator dan Penghapusan Sistem Membership

Para pengemudi juga mendesak diadakannya audit menyeluruh terhadap perusahaan aplikator transportasi online yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini dianggap penting agar operasional mereka tidak merugikan mitra pengemudi.

READ  Peran Besar Influencer dalam Perkembangan Basket di Indonesia

Terakhir, mereka meminta penghapusan sistem membership yang diterapkan oleh aplikator. Igun mengungkapkan, ‘Program ini membuat driver harus membayar agar mendapat order, dan ini tidak adil.’

Tuntutan ini mencerminkan keinginan pengemudi untuk kembali ke sistem yang lebih adil tanpa diskriminasi serta kekhawatiran atas keberlangsungan pendapatan mereka.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *