youngthink.id – Konsumsi gula yang tinggi sering dianggap sepele di tengah kesenangan, tetapi dampaknya bagi kesehatan sangat serius. Penelitian menunjukkan bahwa gula bisa berdampak negatif lebih besar dibandingkan rokok.
Data global mengungkapkan bahwa sekitar 35 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi gula, menjadikannya faktor risiko yang mengkhawatirkan.
Gula dan Rokok: Perbandingan Berbahaya
Sebuah studi oleh T.H. Chan School of Public Health di Universitas Harvard pada Maret 2019 mengungkapkan fakta mengejutkan tentang gula. Dalam penelitian itu, melibatkan 37 ribu pria dan 80 ribu wanita selama 30 tahun, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi dua atau lebih minuman manis per hari memiliki risiko kematian dini hingga 21% lebih tinggi daripada yang mengonsumsinya kurang dari sekali dalam sebulan.
Menariknya, rokok menyebabkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, sedangkan gula berkontribusi pada sekitar 35 juta kematian. Ini menjadikan gula hingga 7 sampai 9 kali lebih mematikan dibandingkan rokok, sebuah temuan yang cukup mencengangkan.
Di Indonesia sendiri, Dinas Kesehatan mencatat tingginya konsumsi minuman manis yang berakibat pada percepatan munculnya penyakit tidak menular, seperti diabetes, stroke, gagal ginjal, dan obesitas. Ini menandakan bahwa penanganan konsumsi gula harus lebih diperhatikan dan serius.
Dampak Kesehatan dari Konsumsi Gula Berlebihan
Penelitian terbaru menegaskan bahwa terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit tidak menular. Penyakit-penyakit ini meliputi serangan jantung dan berbagai jenis kanker yang semakin meningkat di masyarakat.
Banyak orang cenderung mengabaikan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh gula, berfokus hanya pada bahaya merokok. namun fakta menunjukkan bahwa minuman dengan kadar gula tinggi seharusnya menjadi perhatian yang lebih serius.
Efek negatif dari gula sangat jelas, di mana kesenangan sesaat dapat berujung pada masalah kesehatan jangka panjang. Kesadaran masyarakat tentang pilihan konsumsi yang lebih sehat menjadi hal yang krusial untuk meminimalisir risiko kesehatan.