youngthink.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan komitmennya untuk menghapuskan Hamas meskipun ada pembicaraan tentang gencatan senjata di Gaza. Pernyataan ini dikeluarkan menjelang pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan minggu depan.
Dalam kesempatan itu, Netanyahu bersumpah untuk ‘menghancurkan’ Hamas dan bertekad untuk ‘membebaskan semua sandera’ yang mereka miliki. ‘Hamas tidak akan ada lagi,’ ujarnya jelas.
Janji Pemimpin Israel untuk Menghancurkan Hamas
Janji Netanyahu untuk menghancurkan Hamas kembali mengejutkan publik. Ia menyatakan akan ‘melenyapkan Hamas sampai ke akar-akarnya’ meskipun dunia internasional berharap terjadinya gencatan senjata.
Pernyataan ini mengemuka setelah Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Israel bersedia mendukung gencatan senjata selama 60 hari. Namun, Netanyahu belum memberi tanggapan resmi terhadap tawaran tersebut.
Dalam konteks ini, Israel menjalankan operasi militer di Gaza tanpa tanda-tanda akhir yang jelas. Komitmen Netanyahu menunjukkan tekad pemerintahnya terhadap keamanan nasional meski menuai banyak kritik.
Kondisi Kemanusiaan di Gaza
Dampak dari perang yang berkepanjangan di Gaza semakin parah dengan laporan yang mencemaskan mengenai kondisi warga sipil. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa pada Rabu (2/7), serangan Israel menewaskan sedikitnya 47 orang.
Salah satu korban yang mencolok adalah Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia yang terletak di utara Gaza. Kejadian ini menambah ukiran tragedi kemanusiaan yang dihadapi lebih dari dua juta penduduk di wilayah tersebut.
Kondisi kesehatan, akses ke makanan, serta sarana dasar lainnya semakin memperburuk kehidupan masyarakat setempat, menjadikan situasi semakin mendesak. Banyak organisasi internasional menyerukan perlunya bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang menderita.
Hamas dan Diskusi Gencatan Senjata
Sementara itu, Hamas mengindikasikan bahwa mereka sedang mempertimbangkan proposal terbaru untuk gencatan senjata dan berharap dapat menciptakan kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan. Mereka menekankan bahwa penarikan pasukan Israel dari Gaza adalah langkah penting untuk membantu rakyat di wilayah tersebut.
Diskusi ini tengah dilakukan dengan mediasi dari negara-negara seperti Qatar dan Mesir. Hamas juga mengungkapkan bahwa mereka ‘melaksanakan konsultasi nasional’ untuk mendiskusikan tentang proposal tersebut.
Upaya ini menunjukkan adanya harapan untuk mencapai resolusi damai meskipun situasi di lapangan masih sangat tegang. Proses negosiasi menunjukkan bahwa dialog bisa jadi jalan keluar bagi kedua belah pihak saat tantangan di lapangan semakin berat.