youngthink.id – Di tengah kehidupan yang sarat tekanan dan rangsangan visual, banyak orang mengalami kelelahan mental. Gaya hidup ‘low stimuli’ kini diangkat sebagai solusi untuk menenangkan pikiran dan memulihkan fokus.
Gaya hidup ini menekankan pada pengurangan rangsangan yang tidak perlu, membawa individu pada cara baru untuk mengatasi stres dan meningkatkan produktivitas.
Apa Itu Gaya Hidup ‘Low Stimuli’?
Gaya hidup ‘low stimuli’ merupakan pendekatan yang berfokus pada minimnya rangsangan dari lingkungan sekitar. Konsep ini muncul sebagai jawaban terhadap kehidupan yang dipenuhi suara bising, cahaya terang, dan informasi dari berbagai media.
Dengan mengurangi paparan terhadap rangsangan eksternal, individu diharapkan dapat lebih fokus dan merasa tenang. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur suasana lingkungan, seperti mengurangi kebisingan dan memilih pencahayaan yang lembut.
Praktik dari gaya hidup ini mendorong seseorang untuk mengambil waktu istirahat dari gadget dan dunia digital yang selalu ramai. Dengan melakukan hal ini, otak berkesempatan untuk beristirahat sejenak dan memulihkan diri dari kelelahan mental.
Manfaat Gaya Hidup ‘Low Stimuli’
Salah satu manfaat utama dari mengganti pola gaya hidup menjadi ‘low stimuli’ adalah pengurangan tingkat stres. Menurut penelitian, mengurangi paparan rangsangan dapat menurunkan hormon kortisol yang merupakan indikator utama dari stres.
Gaya hidup ini juga berpotensi meningkatkan kreativitas. Ketika otak tidak lagi dibebani berbagai rangsangan, kesempatan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru akan semakin besar.
Selain itu, menerapkan gaya hidup ini dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik. Tanpa gangguan dari cahaya terang dan suara-suara yang mengganggu, tubuh dapat memiliki waktu istirahat yang lebih berkualitas.
Cara Menerapkan Gaya Hidup ‘Low Stimuli’
Ada beberapa cara sederhana untuk memulai gaya hidup ‘low stimuli’. Pertama, cobalah untuk menciptakan ruang pribadi yang tenang dengan menggunakan pencahayaan redup dan menghindari gangguan suara.
Kedua, luangkan waktu setiap hari tanpa gadget. Anda bisa memilih untuk melakukan aktivitas santai seperti membaca buku atau berjalan-jalan di taman.
Ketiga, saat menjalani aktivitas sehari-hari, selektiflah dalam mengonsumsi informasi. Anda mungkin dapat mulai dengan membatasi waktu untuk menonton berita atau berselancar di media sosial, sehingga memberikan ruang yang lebih lega bagi pikiran.