youngthink.id – Bitcoin, aset digital terdesentralisasi, ternyata memiliki konsentrasi kepemilikan yang cukup menggugah perhatian. Data menunjukkan bahwa hanya kurang dari 4% populasi global yang memiliki Bitcoin, sementara mayoritas kepemilikan dikuasai oleh segelintir individu dan entitas besar.
Fenomena ini berpotensi menciptakan volatilitas ekstrem dalam pasar cryptocurrency, di mana pergerakan besar dari para pemilik besar—dikenal sebagai ‘whales’—dapat mempengaruhi harga secara signifikan.
Mengapa Konsentrasi Kepemilikan Penting?
Konsentrasi kepemilikan Bitcoin dapat mengganggu pasar karena pergerakan besar dari ‘whales’ dapat memicu kepanikan di kalangan investor kecil. Penelitian dari Paxful menunjukkan bahwa kepemilikan terpusat ini bisa mengancam prinsip dasar Bitcoin, yakni desentralisasi.
Bukti nyata dari kondisi ini terlihat dengan fakta bahwa 1.000 alamat Bitcoin teratas menguasai lebih dari 3 juta BTC, mencakup lebih dari 15% total suplai. Hal ini menunjukkan betapa sedikitnya orang yang memegang kendali atas sebagian besar aset Bitcoin.
Dari sudut pandang investor, konsentrasi ini membuat pasar lebih rentan terhadap aksi jual masif, yang dapat merugikan banyak pihak. Ketidakpastian ini mengharuskan investor kecil untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi di Bitcoin, terutama dalam situasi pasar yang tidak menentu.
Pemilik Terbesar Bitcoin: Individu dan Perusahaan
Salah satu pemilik individu terbesar Bitcoin adalah Satoshi Nakamoto, yang diyakini memiliki sekitar 1,1 juta BTC yang belum pernah disentuh. Selain itu, kembar Winklevoss memiliki 70.000 BTC, sedangkan investor terkenal seperti Tim Draper dan Michael Saylor juga ada dalam daftar pemilik besar.
Di sisi korporasi, perusahaan publik seperti Strategy Inc. dan Tesla juga memiliki posisi penting dalam kepemilikan BTC. Strategy Inc. dilaporkan memiliki 592.345 BTC, menjadikannya pemegang institusional terbesar Bitcoin secara global pada Juni 2025.
Perusahaan-perusahaan besar ini berperan penting dalam mendorong legitimasi Bitcoin sebagai aset investasi. Penanganan Bitcoin oleh institusi besar menunjukkan bagaimana kepercayaan terhadap cryptocurrency semakin menguat di kalangan pelaku pasar.
Kepemilikan Bitcoin oleh Negara dan ETF
Beberapa negara juga turut berinvestasi dalam Bitcoin, termasuk Amerika Serikat yang memiliki 207.189 BTC hasil penyitaan hukum. Negara-negara seperti China dan El Salvador juga memiliki akumulasi jumlah BTC yang cukup signifikan, dengan total kepemilikan negara mencapai lebih dari 471.000 BTC.
Dengan peluncuran ETF Bitcoin spot di AS pada Januari 2024, institusi besar kini mengelola lebih dari 1,25 juta BTC. Pemegang ETF terbesar seperti iShares Bitcoin Trust dari BlackRock menunjukkan pergeseran kekuatan dalam kepemilikan Bitcoin, dari individu menuju institusi.
Situasi ini menunjukkan bahwa Bitcoin sedang mengalami perubahan lanskap kepemilikan yang drastis. Dengan semakin banyaknya institusi yang terlibat, dinamika pasar Bitcoin berpotensi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih besar daripada perubahan harga individu.