youngthink.id – Ngobrol sama diri sendiri, apakah itu hal yang wajar atau justru tanda stres? Banyak orang melakukannya tanpa menyadari betapa pentingnya memahami konteks di balik kebiasaan ini.
Stres sering kali menjadi penyebab utama bagi seseorang untuk berbicara pada diri sendiri. Namun, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum langsung memberikan penilaian.
Kebiasaan Ngobrol dengan Diri Sendiri
Berbicara pada diri sendiri adalah kebiasaan yang cukup umum, dan banyak orang melakukannya dalam berbagai situasi sehari-hari. Hal ini bisa terjadi saat kita membutuhkan motivasi, mencari solusi, atau sekadar membutuhkan pendamping dengan suara sendiri.
Menurut sejumlah psikolog, melakukan percakapan internal dapat membantu mengorganisir pikiran dan membuat keputusan lebih baik. Namun, bila kebiasaan ini meningkat atau diiringi dengan tanda-tanda stres, perlu diwaspadai.
Tanda Stres yang Perlu Diperhatikan
Memilih untuk berbicara pada diri sendiri bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berada dalam keadaan tertekan. Hal ini bisa ditandai dengan kebiasaan tersebut yang menjadi lebih sering terjadi, yang bisa jadi merupakan cara individu tersebut untuk mengatasi emosi yang sulit.
Ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkan seseorang melakukannya, seperti merasa kesepian atau berada dalam situasi yang sulit dicemaskan. Di saat seperti ini, berbicara pada diri sendiri bisa jadi salah satu cara untuk mengalihkan pikiran dari kenyataan yang menyakitkan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Meskipun obrolan dengan diri sendiri bisa jadi cara untuk meredakan stres, penting untuk memahami kapan hal ini tidak lagi sehat. Jika kebiasaan ini mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan kecemasan berlebih, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mencoba mengungkapkan perasaan kepada orang lain atau mencari dukungan profesional. Berbicara dengan ahli psikologi atau terapis bisa menjadi solusi untuk memahami emosi secara lebih baik.