youngthink.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sedang melakukan penyelidikan mendalam tentang ancaman bom yang mencuat pada Pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji.
Penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan bahwa ancaman tersebut tidak berubah menjadi insiden berbahaya yang dapat menyebabkan kepanikan di masyarakat.
Koordinasi dan Penyelidikan Oleh Densus 88
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyatakan bahwa pihaknya telah merespons ancaman tersebut dengan serius. ‘Kita dari awal telah merespon itu dengan pengembangan, tapi sampai sekarang belum ditemukan (bom),’ ungkapnya saat konferensi pers.
Densus 88 terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Saudi Arabia karena objek yang diancam adalah pesawat yang dikendalikan oleh perusahaan asal Saudi. Kerjasama ini dianggap penting untuk mengidentifikasi sumber ancaman yang lebih jelas.
Pesan ancaman diketahui masuk ke email Kementerian Perhubungan dan dikirimkan dalam bahasa Inggris. Diduga, pengirimnya berasal dari India, sehingga perlu dilakukan pengecekan mengenai potensi ancaman dari dalam dan luar negeri.
Pengesahan dan Hasil Penyelidikan
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Densus 88 memastikan tidak ditemukan barang mencurigakan di dalam pesawat Saudia Airlines SV-5726. Kombes Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, mengungkapkan, ‘Saat ini, dinyatakan pesawat, penumpang, dan kargonya clear dari ancaman bom, aman, pemeriksaan sudah selesai.’
Pesawat tersebut membawa 442 penumpang yang setelah melalui proses pemeriksaan dinyatakan steril dari benda berbahaya. Situasi sempat tegang, namun penumpang akhirnya dapat melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Jakarta menggunakan pesawat yang sama.
Mayndra menambahkan bahwa pihaknya masih membuka kemungkinan adanya koordinasi lebih lanjut antar negara terkait penyelidikan ini. ‘Kita juga masih koordinasi dengan antar negara juga,’ ujarnya, menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi ancaman terorisme.
Response Terhadap Ancaman
Situasi keamanan saat ini masih dalam kendali dan tidak ada laporan lanjutan mengenai ancaman yang lebih serius. Mayndra menjelaskan, ‘Dari hasil pengembangan masih seperti itu, artinya gini, belum ditemukan adanya ancaman dalam negeri.’
Meskipun ancaman dari pesan yang diterima melalui email belum terkonfirmasi, langkah-langkah pencegahan terus dilakukan untuk menjaga keamanan jemaah haji dan seluruh masyarakat.
Melalui investigasi yang teliti dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Densus 88 berupaya merespons ancaman teror dengan secepat dan seefektif mungkin. Penegakan hukum yang dilakukan akan menjadi kunci dalam menjaga keselamatan publik dari ancaman ke depan.