Pentingnya Satgassus untuk Optimalkan Penerimaan Negara

Pentingnya Satgassus untuk Optimalkan Penerimaan Negara

youngthink.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut positif pembentukan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Satgassus ini memiliki tujuan untuk mendampingi kementerian dalam meningkatkan penerimaan negara di seluruh sektor.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pembentukan satgas ini sangat penting demi mendukung Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sehat. Penerimaan negara yang kuat diperlukan agar APBN tetap stabil dan menjalankan fungsinya dengan baik.

Dukungan dan Koordinasi Antara Kementerian

Sri Mulyani menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Kapolri terkait pembentukan Satgassus. Ia bahkan mengaku diundang saat peluncuran satgas tersebut oleh Polri dan merasa penting untuk memperkuat kerja sama ini.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Bimo Wijayanto, menjelaskan bahwa diskusi mengenai Satgassus dibuat di kantor Kemenkeu. “Terkait Satgassus jadi kemarin sore kami sudah berdiskusi, kami undang Satgassus full team kecuali Pak Novel ke kantor kami,” ujar Bimo.

Bimo juga menekankan komitmen Kemenkeu untuk berkoordinasi dengan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara yang menyangkut pengamanan penerimaan negara, baik dari sisi pencegahan maupun penindakan.

Pembentukan Satgassus dan Anggotanya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pencanangan Satgassus ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan penerimaan negara. Novel Baswedan ditunjuk sebagai Wakil Kepala Satgassus, sementara Herry Muryanto menjabat sebagai Kepala Satgassus.

Anggota Satgassus dipilih dari mantan pegawai KPK yang berpengalaman menangani kasus korupsi, sehingga kompetensinya dalam tata kelola pemerintahan tak perlu diragukan. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari Satgassus Pencegahan Korupsi yang sudah ada sebelumnya.

Yudi Purnomo Harahap, salah satu anggota Satgassus, menyebutkan bahwa dalam enam bulan terakhir, mereka berkoordinasi dengan berbagai kementerian. Kunjungan lapangan dilakukan di pelabuhan untuk langsung melihat situasi dan tantangan yang ada.

READ  Erupsi Gunung Semeru: Tercatat Tinggi Letusan 1.000 Meter

Kunjungan Lapangan dan Temuan

Satgassus melakukan kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Mayangan di Probolinggo dan Pelabuhan Benoa di Bali pada bulan Mei dan Juni 2025. Dalam kunjungan tersebut, mereka menemukan potensi pendapatan negara dari sektor perikanan yang masih dapat ditingkatkan.

Yudi Purnomo menjelaskan, “Satgassus berusaha untuk memetakan masalah dan menawarkan serta mengawal solusi agar PNBP di sektor perikanan meningkat.” Ditemukan pula bahwa banyak kapal penangkap ikan yang tidak memiliki izin penangkapan, sehingga PNBP-nya tidak dapat dipungut.

Perizinan menjadi salah satu kendala utama, di mana banyak kapal telah mengajukan perizinan tetapi terhambat dalam prosesnya. Yudi menekankan, “Dengan demikian, atas ikan hasil tangkapan kapal tak berizin tersebut tidak dapat dipungut PNBP-nya.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *