Prabu Siliwangi Resmi Naik Tahta Sebagai Raja Pajajaran

Prabu Siliwangi Resmi Naik Tahta Sebagai Raja Pajajaran

youngthink.id – Prabu Siliwangi akhirnya resmi dinyatakan sebagai Raja Pajajaran setelah berhasil menaklukkan semua musuhnya, termasuk Ratu Japura yang terkenal dengan kesaktian mandragunanya. Pelantikan tersebut berlangsung di negara Sindangkasih, menandai awalan kepemimpinannya yang bersejarah.

Dengan gelar Sang Prabu Dewatawisesa, Siliwangi menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi tantangan, mengejar stabilitas dan pengakuan sebagai raja yang kuat dari kerajaan Pajajaran.

Naik Takhta di Pakuan Pajajaran

Prabu Siliwangi, keturunan Galuh, dinobatkan sebagai raja di Pakuan Pajajaran setelah wafatnya Ki Gedeng Sendangkasih. Sebelum resmi menjadi penguasa negeri, ia harus mengalahkan semua musuhnya dan mengambil alih kerajaan dari tangan lawan.

Pelantikan ini tidak sekadar seremoni, tetapi merupakan simbol dari sebuah era baru yang menjanjikan bagi kerajaan Pajajaran. Di tengah pertempuran dan tantangan, keberanian Siliwangi menjadi sorotan utama untuk menjaga kestabilan dan kemakmuran kerajaan.

Sebagai raja baru, Prabu Siliwangi menetap di keraton Sang Bima, tempat dimana kebijakannya akan dibentuk dan dilaksanakan. Olah strategi kepemimpinan dan taktik bertarungnya menjadi kunci utama dalam membangun kekuasaan kerajaan yang lebih luas.

Tantangan dari Ratu Japura

Salah satu musuh terbesar yang dihadapi oleh Prabu Siliwangi adalah Ratu Japura, penguasa yang berpengaruh di wilayah timur. Dikenal dengan kesaktian serta kepemimpinannya, Ratu Japura menjadi lawan tangguh yang dihadapi langsung oleh Siliwangi dalam konsolidasi kekuasaan.

Strategi dan kemampuan Prabu Siliwangi dalam mengatasi konflik membuatnya berhasil mengalahkan Ratu Japura. Kemenangan tersebut menjadi pendorong bagi perluasan wilayah kekuasaan Pajajaran, menambah kekuatan dan stabilitas bagi kerajaan.

Dengan mengandalkan taktik dan keahlian tempurnya, Siliwangi berhasil membawa Pajajaran ke dalam era baru yang lebih bersatu dan mandiri. Pendekatannya yang strategis memungkinkan kerajaan untuk mengatasi berbagai ancaman dari luar.

READ  Playoff IBL 2025: Ketegangan Meningkat Seiring Tim Unggulan dan Kejutan dari Tim Kecil

Kehidupan dan Warisan Prabu Siliwangi

Menurut Saleh Danasasmita dalam bukunya ‘Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi’, Prabu Siliwangi menjalani sebagian besar hidupnya di Keraton Surawisesa di Priangan Timur sebelum akhirnya pindah ke Pakuan. Waktu kepindahannya tersebut diperkirakan antara tahun 1422 hingga 1441, menjadi momen penting dalam sejarah kerajaan.

Setibanya di Pakuan, Siliwangi tidak hanya mengatur pemerintahan, tetapi juga menikahi Nyai Subanglarang, menjadikan pernikahan tersebut sebagai ikatan penting untuk memperkuat legitimasi kekuasaannya. Catatan tentang kepindahan ratu akan ditemukan dalam Koropak 410 yang menyentuh tentang Carita Ratu Pakuan.

Warisan Prabu Siliwangi tak hanya sekadar perang dan kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana ia mampu menciptakan tradisi pemerintahan yang baik dan berpengaruh bagi generasi berikutnya di Pajajaran.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *