youngthink.id – Presiden Prabowo Subianto memberikan penganugerahan bersejarah kepada almarhum Ali Sadikin, mantan Gubernur Jakarta, dengan kenaikan pangkat jenderal kehormatan bintang empat. Upacara ini berlangsung di Batujajar, Bandung, pada Minggu (10/8/2025), dan diwakili oleh putranya, Boy Sadikin.
Penganugerahan ini merupakan penghormatan negara atas jasa Ali Sadikin dalam pemerintahan dan militer. Dengan latar belakang yang kuat, Ali Sadikin menjadi salah satu figur penting dalam sejarah Jakarta.
Karier Awal dan Peran Militer
Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat, pada 7 Juli 1927 dan memulai karier di dunia militer sebagai anggota Korps Komando Operasi (KKO), yang kemudian menjadi cikal bakal Korps Marinir TNI AL.
Ia dikenal sebagai perwira yang memiliki disiplin tinggi dan ketegasan dalam menjalankan tugas, yang membuatnya dihormati oleh rekan-rekannya di TNI AL.
Selama kariernya, Ali menempati berbagai posisi strategis, termasuk di satuan tempur laut hingga jabatan penting di KKO, memperkuat reputasinya sebagai tokoh militer yang berpengaruh.
Masa Jabatan Gubernur Jakarta
Ali Sadikin mulai menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada tahun 1966, saat ibu kota masih menghadapi tantangan besar terkait sarana dan prasarana.
Dilantik oleh Presiden Soekarno, ia memimpin Jakarta selama sebelas tahun hingga 1977 dan fokus pada pembangunan infrastruktur yang meliputi jalan raya, taman kota, dan fasilitas umum lainnya.
Perkembangannya yang inovatif mendorong pendanaan proyek-proyek besar melalui pajak hiburan, termasuk dari sektor yang kontroversial seperti perjudian, meski hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Warisan dan Penghargaan
Setelah meninggalkan jabatan publik, Ali Sadikin tetap aktif dalam berbagi pandangannya mengenai pembangunan dan kebijakan nasional, menunjukkan dedikasi yang berkelanjutan terhadap kemajuan negara.
Ia wafat pada 20 Mei 2008 di Singapura, namun peran dan jajaran kebijakannya terus dikenang dalam sejarah Jakarta.
Penganugerahan jenderal kehormatan bintang empat ini bukan hanya penghargaan atas jasanya di bidang pemerintahan, tetapi juga atas kontribusinya dalam memperkuat posisi militer di Indonesia.