Netanyahu: Israel Serahkan Jalur Gaza ke Pasukan Arab

Netanyahu: Israel Serahkan Jalur Gaza ke Pasukan Arab

youngthink.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan rencananya untuk menyerahkan kendali Jalur Gaza kepada ‘Pasukan Arab’ setelah wilayah tersebut dikuasai oleh Israel. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Netanyahu menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dari ancaman Hamas.

Rencana Penguasaan Jalur Gaza dan Penyerahan kepada Pasukan Arab

Dalam wawancara tersebut, Netanyahu menjelaskan bahwa Israel bermaksud menguasai Jalur Gaza untuk menjaga keamanan mereka dari ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas. ‘Kami bermaksud demikian (mengambil alih Gaza), untuk memastikan keamanan kami, menyingkirkan Hamas, dan memungkinkan penduduk Gaza terbebas,’ ungkapnya saat menjawab pertanyaan dari jurnalis Fox News, Bill Hemmer.

Netanyahu kemudian menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menjadi penguasa di Jalur Gaza. ‘Kami tidak ingin memerintahnya. Kami ingin memiliki perimeter keamanan,’ imbuhnya, yang menunjukkan keinginan Israel untuk tidak terlibat langsung dalam pengelolaan daerah tersebut.

Meskipun belum menjelaskan secara rinci tentang siapa yang diartikan sebagai ‘Pasukan Arab’, Netanyahu berharap peralihan kekuasaan ini dapat membawa manfaat bagi penduduk Gaza. ‘Hal itu tidak mungkin dilakukan dengan Hamas,’ tegasnya.

Tantangan dan Saran dari Panglima Militer Israel

Pernyataan Netanyahu muncul di tengah laporan yang menunjukkan adanya ketegangan antara dia dan panglima militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir. Zamir memperingatkan bahwa jika Israel berencana untuk mencaplok seluruh Jalur Gaza, itu hanya akan menghasilkan masalah yang berkepanjangan, yang ia ibaratkan sebagai ‘masuk ke dalam jebakan’.

Channel 12 menyebutkan bahwa Zamir merekomendasikan pendekatan alternatif yang lebih terfokus dibandingkan pendudukan penuh. Dia menyarankan agar Israel mengepung area-area tertentu yang diduga digunakan oleh Hamas sebagai tempat persembunyian dan melancarkan serangan lebih tepat sasaran.

READ  Fenomena Orang-orang Misterius di Instagram: Menjelajah Identitas dalam Dunia Digital

Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk, di mana militer Israel mengklaim telah menguasai sekitar 75 persen wilayah tersebut, yang membawa dampak besar terhadap kemanusiaan. Saat ini, terdapat sekitar dua juta pengungsi di kawasan itu, dan kelompok bantuan kemanusiaan memperingatkan bahwa banyak dari mereka berada di ambang kelaparan.

Dampak Situasi di Jalur Gaza

Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah bagi penduduknya. Mereka yang menjadi korban perang terpaksa mengungsi dan mengalami gangguan dalam kehidupan sehari-hari, membuat situasi semakin sulit untuk dipulihkan.

Kepadatan penduduk yang mencapai total dua juta jiwa di Jalur Gaza memperburuk keadaan, di mana beberapa di antaranya tidak memiliki akses memadai terhadap kebutuhan dasar. Kelompok-kelompok bantuan internasional menyerukan perhatian dan bantuan lebih besar bagi warga sipil dalam situasi yang semakin memburuk ini.

Pernyataan Netanyahu memberikan gambaran baru mengenai strategi Israel di Jalur Gaza, meskipun masih banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana rencana penyerahan kekuasaan tersebut akan diimplementasikan, terutama terkait keberadaan ‘Pasukan Arab’ yang diusulkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *