youngthink.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah resmi menunjuk Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri yang baru. Penunjukan ini dilakukan setelah Komjen (Purn) Ahmad Dofiri pensiun dari jabatannya.
Dedi yang sebelumnya menjabat sebagai Irwasum Polri, akan memulai tugasnya sebagai Wakapolri sejak tanggal 5 Agustus 2025, sesuai dengan surat telegram resmi dari Asisten Kapolri Bidang SDM.
Peralihan Jabatan Dalam Polri
Marcatus, penunjukan Komjen Dedi Prasetyo didasarkan pada surat telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025. Dedi meneruskan tongkat kepemimpinan setelah Ahmad Dofiri memasuki masa pensiun sejak 1 Juli 2025.
Dedi sebelumnya banyak dikenal dalam jajaran Polri, dan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri. Sebelum itu, ia juga menjabat sebagai Asisten SDM Polri sejak 26 Februari 2023.
Pada 28 Mei 2024, Dedi memperoleh penghargaan dari MURI sebagai perwira tinggi Polri dengan jumlah buku terbanyak yang ditulis, mencapai 27 karya.
Sikap Kapolri Terhadap Pengisian Jabatan
Kapolri Listyo Sigit sebelumnya menyatakan bahwa ia akan berkonsultasi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait pengisian posisi Wakapolri. Ini mencerminkan transparansi dalam proses pemilihan pejabat tinggi di institusi Polri.
Dalam acara wawancara baru-baru ini, Sigit mengatakan, ‘Nanti dikonsultasikan, iya (dikonsultasikan ke Presiden)’, menegaskan pentingnya komunikasi dalam pengambilan keputusan.
Walaupun demikian, Sigit tidak mengungkapkan nama-nama tertentu, bahkan melempar candaan dengan menunjuk jenderal-jenderal bintang tiga yang hadir di belakangnya.
Proses Pensiun Ahmad Dofiri
Proses serah terima jabatan Wakapolri yang baru telah dilakukan pada 30 Juni 2025, menandakan langkah formal pensiun Ahmad Dofiri yang berusia 58 tahun. Hal ini menunjukkan kepatuhan terhadap prosedur yang ada dalam Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengonfirmasi bahwa serah terima jabatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Ahmad Dofiri pensiun dengan reputasi positif, memberikan tantangan kepada pejabat baru dalam mengisi kursi kepemimpinan yang ditinggalkan.
