youngthink.id – Pada 17 Agustus 2025, Aliansi Perlawanan Rakyat 17 Agustus ’45 menggelar lomba pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk protes di Hari Kemerdekaan RI.
Aktivitas ini bertujuan untuk menyebarkan semangat perjuangan di kalangan masyarakat luas, serta mengekspresikan ketidakpuasan terhadap berbagai kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat.
Menyemarakkan Kemerdekaan dengan Lomba Bendera
Aliansi Perlawanan Rakyat 17 Agustus ’45, yang terdiri dari berbagai kelompok, termasuk mahasiswa dan aktivis, menyelenggarakan lomba pengibaran bendera One Piece.
Dalam acara ini, peserta diminta untuk mengirimkan karya kreatif berbentuk video berdurasi maksimal dua menit, yang mengandung narasi tentang tuntutan yang diusung.
Kompetisi ini mengusung tema ‘Lomba Upacara Bendera One Piece Pada 17 Agustus 2025 dengan Kultur Bajak Laut’, mengajak individu untuk menyampaikan pesan-pesan kritis melalui tagar yang telah ditentukan.
Pemenang dari lomba tersebut akan mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan keberanian mereka.
Simbol Perlawanan di Tengah Ketidakpuasan
Aliansi ini mengklaim bahwa pengibaran bendera One Piece melambangkan penolakan terhadap berbagai kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat.
Mereka menekankan bahwa kemerdekaan saat ini dirampas oleh kepentingan elite politik, yang mengkhianati perjuangan reformasi.
Dalam pernyataan resmi, Koordinator Aliansi, Kontra Tirano, menegaskan bahwa aksi ini adalah simbol perlawanan terhadap tirani dan kemunafikan.
‘Aksi simbolik ini akan digelar serentak, dan akan terus berlanjut hingga tuntutan rakyat didengar dan dilaksanakan,’ ujarnya, menegaskan komitmen aliansi dalam perjuangan ini.
Mewujudkan Mimpi akan Indonesia yang Merdeka
Aliansi Perlawanan Rakyat berharap agar semua kalangan dapat menunjukkan sikap politik mereka dengan mengibarkan bendera tersebut.
Mereka mendorong masyarakat untuk mengekspresikan aspirasi melalui foto profil media sosial dan tampak di ruang publik.
‘Kami bukan musuh bangsa, kami adalah rakyat yang muak dibohongi,’ ujar mereka, menegaskan pentingnya partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan semangat ini, mereka berharap bisa menggugah rasa solidaritas di tengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini.