Dampak Perseteruan Thailand-Kamboja Terhadap Pariwisata Thailand

Dampak Perseteruan Thailand-Kamboja Terhadap Pariwisata Thailand

youngthink.id – Perseteruan antara Thailand dan Kamboja di perbatasan semakin mempengaruhi sektor pariwisata Thailand. Penutupan destinasi wisata, pengosongan hotel, dan sepinya pulau-pulau wisata menjadi masalah yang tidak bisa diabaikan.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Thapanee Kiatphaiboon, mengungkapkan bahwa banyak turis yang membatalkan perjalanan mereka karena kekhawatiran akan keselamatan, yang berdampak langsung pada industri pariwisata.

Kondisi Terkini Pariwisata di Thailand

Provinsi Sa Kaeo menjadi wilayah yang paling terkena dampak, dengan pembatalan pemesanan hotel mencapai 100% di distrik perbatasan Aranyaprathet. Kota-kota lain seperti Chanthaburi dan Trat juga tidak luput dari masalah ini, dengan pembatalan antara 80% hingga 100%.

Koh Chang, yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan, kini mengalami penurunan pemesanan sebesar 30%. Fenomena ini mencerminkan krisis yang mendalam dalam sektor pariwisata Thailand.

Di wilayah perkotaan, pemesanan hotel mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 80% di beberapa tempat. Hal ini menunjukkan betapa parahnya dampak situasi ini terhadap perekonomian lokal.

Dampak Luas pada Hotel dan Tempat Wisata

Wilayah timur laut Thailand seperti Ubon Ratchathani, Sisaket, dan Surin juga merasakan dampaknya, dengan penurunan jumlah tur grup yang signifikan. Buriram melaporkan penurunan hunian hotel hingga 70%, menambah daftar kerugian yang dialami sektor ini.

Obyek wisata terkenal juga tidak luput dari dampak tersebut, seperti Taman Bersejarah Phanom Rung yang kini ditutup sepenuhnya. Acara-acara besar yang diadakan di Sirkuit Internasional Chang juga terpaksa ditunda tanpa batas waktu.

Dengan banyaknya penutupan dan pembatalan, situasi ini telah menimbulkan keresahan di antara para pelaku industri pariwisata yang bergantung pada kunjungan wisatawan.

Upaya Pemulihan dan Tindakan Keamanan

Presiden Asosiasi Hotel Thailand, Thianprasit Chaiphatranant, mengungkapkan bahwa 24 hotel anggota telah kehilangan total 5.266 pemesanan sejak awal konflik. Di Chiang Mai, yang merupakan destinasi populer, tercatat 2.089 pembatalan, sedangkan Bangkok kehilangan sekitar 1.863 pemesanan.

READ  Prediksi Tsunami Akibat Gempa di Rusia, BMKG Imbau Waspada

Menanggapi situasi yang mengkhawatirkan ini, TAT telah mengeluarkan peringatan zona bahaya dan membuka pusat bantuan pariwisata. Pusat-pusat ini bertujuan untuk memberikan langkah-langkah keamanan yang sudah dikoordinasikan dengan lembaga terkait.

Melalui upaya ini, diharapkan situasi pariwisata dapat pulih seiring berjalannya waktu, meskipun tantangan besar masih harus dihadapi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *