Fenomena Scroll Malam: Kenapa Kita Susah Berhenti?

Fenomena Scroll Malam: Kenapa Kita Susah Berhenti?

youngthink.id – Banyak dari kita pasti menyadari kebiasaan scroll media sosial atau melihat berita di ponsel hingga larut malam, bahkan hingga jam 2 pagi. Namun, apa sebenarnya yang membuat kita terjebak dalam siklus ini?

Para psikolog menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku ini, mulai dari rasa penasaran hingga dampak dari penggunaan media sosial itu sendiri.

Faktor Rasa Penasaran dan Ketidakpastian

Salah satu alasan utama mengapa kita cenderung scroll di tengah malam adalah rasa penasaran yang alami. Ketika melihat notifikasi atau postingan yang menarik, dorongan untuk mengetahui lebih lanjut menjadi sangat kuat.

Ketidakpastian mengenai konten yang akan kita temui juga berperan besar. Aktivitas ini mirip dengan bermain kartu, di mana setiap scroll bisa jadi membawa kejutan.

Para ahli menyebutkan bahwa ketidakpastian ini dapat merangsang sistem reward di otak kita, membuat kita merasa senang setiap kali menemukan informasi baru.

Dampak Media Sosial dan Teknologi

Media sosial dirancang untuk menarik perhatian kita, dengan algoritma yang mempelajari kebiasaan pengguna dan menyajikan konten yang sesuai. Hal ini membuat pengalaman scrolling menjadi semakin adiktif, terutama saat malam hari ketika kita mencari hiburan.

Kondisi fisik juga berkontribusi pada kebiasaan ini. Ketika malam tiba, lingkungan yang tenang dan minim gangguan sering kali membuat kita lebih mudah teralihkan kepada ponsel.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur. Namun, banyak yang masih melanjutkan untuk scrolling karena sulit untuk berhenti.

Pengaruh Emosional dan Sosial

Aspek emosional juga sangat memengaruhi, seperti perasaan kesepian atau stres. Scrolling bisa menjadi pelarian untuk mengalihkan pikiran dari masalah sehari-hari.

Dalam konteks sosial, melihat postingan teman atau keluarga dapat memicu perasaan keterhubungan. Hal ini terutama penting saat kita merasa terisolasi, dan membuat kita lebih betah menghabiskan waktu untuk melihat ke aktifitas orang lain.

READ  Menemukan Kevalidan Diri Sendiri di Era Modern

Dari sudut pandang psikologis, scrolling di media sosial menjadi cara bagi individu untuk memberi arti pada kehidupan sehari-hari mereka melalui interaksi virtual.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *