Meningkatnya Kasus Kanker Payudara di Kalangan Perempuan Muda: Sebuah Panggilan untuk Deteksi Dini

Meningkatnya Kasus Kanker Payudara di Kalangan Perempuan Muda: Sebuah Panggilan untuk Deteksi Dini

youngthink.id – Munculnya pengakuan dari artis muda yang hidup dengan kanker payudara menjadi perhatian serius akan peningkatan kasus di kalangan perempuan di bawah 50 tahun.

Dari Jessie J hingga Katie Thurston, kesadaran tentang penyakit ini terus meningkat dan menjadi sumber kecemasan banyak pihak.

Tren Meningkatnya Kasus Kanker Payudara di Usia Muda

Data dari CNBC menunjukkan bahwa diagnosis kanker payudara pada perempuan muda, terutama di bawah 50 tahun, meningkat pesat selama dekade terakhir. Dari tahun 2012 hingga 2021, angka diagnosis baru bertambah 1,4 persen per tahun pada perempuan di bawah 50, sementara hanya 0,7 persen pada perempuan yang lebih tua.

Menariknya, tren ini tidak hanya terbatas pada satu kelompok etnis, melainkan berlaku untuk semua ras. Perempuan Asia dan Amerika, serta Kepulauan Pasifik di bawah 50 tahun, mengalami lonjakan diagnosis hampir 50 persen sejak tahun 2000.

Data juga menunjukkan bahwa perempuan kulit hitam mencatatkan tingkat kanker payudara tertinggi sebelum usia 40 tahun dan merupakan kelompok yang berisiko lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit ini.

American Cancer Society merekomendasikan perempuan dengan faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga atau mutasi genetik, untuk memulai pemeriksaan mammogram pada usia 30 tahun, disertai dengan MRI payudara tahunan.

Pentingnya Deteksi Dini

Para dokter kandungan menekankan pentingnya perempuan muda untuk lebih peka terhadap gejala kanker payudara seperti benjolan atau keluarnya cairan dari puting susu. Dr Rani Bansal, asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Duke, mengingatkan, “Karena kita melihat semakin banyak perempuan muda yang didiagnosis, kita perlu menangani kasus-kasus ini dengan serius.”

Dr Oluwadamilola Fayanju, kepala bedah payudara di Penn Medicine, membagikan catatan tentang seorang pasien termuda yang berusia 17 tahun saat didiagnosis kanker payudara. Ia merekomendasikan perempuan muda yang menunjukkan gejala untuk segera mencari bantuan di fasilitas medis yang berpengalaman.

READ  Memahami Hubungan Beracun: Tanda dan Cara Mengatasinya

Bagi perempuan dengan risiko tinggi, penting untuk berhubungan dengan penyedia layanan kesehatan yang mempunyai spesialisasi dalam kanker payudara untuk pemantauan dan pemeriksaan rutin, bahkan sebelum usia 40 tahun.

Penyebab dan Tindakan yang Perlu Diperhatikan

Meskipun penyebab peningkatan kasus ini masih dalam perdebatan, para dokter sepakat bahwa faktor yang berkontribusi termasuk gaya hidup, hormon, dan paparan lingkungan. Pola makan yang tinggi konsumsi makanan ultra-olah dan rendah aktivitas fisik telah menjadi penyebab obesitas yang meningkatkan risiko kanker payudara.

Terlebih lagi, peningkatan konsumsi alkohol di kalangan perempuan di usia 30-an dan 40-an dalam beberapa dekade terakhir juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Paparan terhadap racun lingkungan seperti polusi dan bahan kimia berbahaya turut menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Peneliti seperti Dr Adetunji Toriola dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington mengatakan, “Semoga saja dalam beberapa tahun ke depan, kita akan memiliki lebih banyak wawasan mengenai bagaimana paparan di masa awal kehidupan mendorong risiko kanker payudara.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *