Panduan Etika Bekerja dari Kafe: Tips untuk Sukses WFH

Panduan Etika Bekerja dari Kafe: Tips untuk Sukses WFH

youngthink.id – Bekerja dari rumah (WFH) kini menjadi tren yang semakin umum, dengan kafe sebagai alternatif populer untuk melakukan pekerjaan. Kafe bukan hanya menawarkan kopi yang nikmat, tetapi juga suasana inspiratif yang dapat meningkatkan produktivitas.

Namun, bekerja di kafe juga membawa tanggung jawab tertentu agar tidak mengganggu orang lain dan memastikan tetap produktif. Berikut ini panduan etika WFH di kafe serta aplikasi yang bisa membantumu.

Etika WFH di Kafe

Saat memilih kafe untuk bekerja, mengamati etika dasar sangat penting. Pertama-tama, pastikan untuk memesan minimal satu menu agar kamu memberikan kontribusi pada kafe tersebut.

Jangan lupa menjaga suara saat berbicara, terutama dalam video call, karena suara yang terlalu keras bisa mengganggu pengunjung lain yang ingin tenang.

Selain itu, hindari NGG menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan satu minuman. Sesekali pesanlah menu tambahan agar hubunganmu dengan pengelola kafe tetap baik.

Aplikasi Pendukung WFH

Banyak aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas saat WFH di kafe. Salah satunya adalah Todoist, alat yang tepat untuk merencanakan tugas-tugas harian.

Perangkat lunak seperti Slack juga bermanfaat untuk tetap terhubung dengan tim. Fitur responsifnya membuat kolaborasi dan komunikasi berjalan lancar.

Untuk akses cepat ke dokumen, Google Drive atau Dropbox menjadi pilihan ideal untuk menyimpan dan berbagi file secara real-time.

Memilih Kafe yang Tepat

Pemilihan kafe berpengaruh besar pada pengalaman WFH-mu. Pastikan kafe yang dipilih memiliki Wi-Fi stabil dan cepat sehingga pekerjaanmu tidak terhambat.

Cek juga ketersediaan colokan listrik yang cukup, penting agar perangkatmu terisi daya selama berjam-jam bekerja.

Suasana kafe pun perlu diperhatikan; pilihlah kafe yang nyaman dan mendukung kreativitasmu. Vibe yang tepat akan membuatmu lebih betah dan produktif semasa bekerja.

READ  Dampak Kebijakan Pemotongan Bantuan AS Terhadap Kasus HIV/AIDS Global

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *