Kematian Misterius Diplomat Kementerian Luar Negeri, Penyelidikan Terus Berlanjut

Kematian Misterius Diplomat Kementerian Luar Negeri, Penyelidikan Terus Berlanjut

youngthink.id – Polisi baru-baru ini mengungkap sejumlah temuan baru dalam kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tewas di kamar kosnya.

Penyelidikan menunjukkan ada indikasi bahwa Arya sempat berada di atas rooftop Gedung Kemlu sebelum insiden yang mengerikan itu.

Investigasi Temuan CCTV

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis (24/7), Kombes Ade Ary Syam Indradi dari Polda Metro Jaya mengungkapkan rinciannya. Rekaman CCTV mengindikasikan Arya berada di atap gedung selama kurang lebih 1,5 jam sebelum ditemukan tewas.

Rekaman menunjukkan bahwa Arya berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu pada malam hari antara 7 Juli 2025, dari jam 21.43 hingga 23.09. Dalam pengamatan tersebut, Arya membawa tas gendong dan tas belanja saat naik, namun kedua tas tersebut tidak terlihat dibawa saat dia turun.

Ade Ary menegaskan bahwa informasi ini diperoleh dari pemantauan rekaman CCTV yang telah disita sebagai bagian dari penyelidikan yang lebih luas, menunjukkan pentingnya bukti digital dalam penyelidikan ini.

Temuan Kondisi Korban

Saat ditemukan, wajah Arya mengalami kondisi yang sangat mengenaskan, dengan wajahnya terlilit lakban berwarna kuning dan dilapisi plastik. Korban ditemukan dalam keadaan terbalut selimut di atas tempat tidurnya, mengenakan kaos dan celana pendek.

Penyidik juga menemukan bahwa pintu kamar Arya terkunci dari dalam. Kombes Ade Ary menjelaskan, “Ada kunci manual dari dalam, kunci slot, dan kunci akses yang dipegang korban,” menambah kompleksitas kasus ini.

Kondisi ini menunjukkan bahwa sangat mungkin tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar tersebut, menambah teka-teki di balik kematiannya yang tragis.

Penyelidikan Lanjutan dan Hasil Otopsi

Penyidik telah menyita 20 rekaman CCTV dari berbagai lokasi yang dikunjungi Arya sebelum kematiannya, serta telah memanggil setidaknya 15 saksi, termasuk keluarga dan rekan kerja. Kombes Ade Ary menyatakan bahwa kondisi tubuh korban tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang mencolok.

READ  Kerugian Proyek Kereta Cepat Whoosh Capai Rp1 Triliun di Semester Pertama 2025

Seluruh barang milik Arya ditemukan lengkap, menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai apakah ini merupakan sebuah pembunuhan. Untuk memastikan penyebab kematian resmi, hasil autopsi dan bukti-bukti toksikologi masih sedang ditunggu.

Selain itu, keterangan dari istri korban menunjukkan bahwa Arya memiliki riwayat penyakit gerd dan kolesterol yang mungkin mempengaruhi hasil penyelidikan ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *