youngthink.id – Hong Kong baru-baru ini mengalami dampak parah akibat Topan Wipha, yang menyebabkan lumpuh total di kota tersebut dan ratusan penerbangan dibatalkan. Pusat Meteorologi mengeluarkan sinyal peringatan tertinggi No. 10 selama tujuh jam, diikuti oleh laporan kerusakan yang meluas dan jumlah korban yang cukup signifikan.
Dampak Topan Wipha di Hong Kong
Dampak dari Topan Wipha sangat mengkhawatirkan, dengan setidaknya 33 orang, terdiri dari 18 pria dan 15 wanita, mengalami cedera dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, Pemerintah setempat melaporkan lebih dari 270 orang telah mengungsi ke tempat penampungan yang disediakan untuk menyelamatkan diri dari ancaman topan.
Sinyal peringatan terbaru menyebutkan bahwa sinyal No. 8 atau lebih tinggi berlaku selama 19 jam sebelum akhirnya diturunkan ke No. 3 pada malam hari. Pengumuman resmi mengenai penghapusan sinyal peringatan diumumkan pada Senin (21/7/2025) pagi dan diharapkan kondisi segera membaik.
Hingga malam hari, lebih dari 700 laporan tentang pohon tumbang telah diterima oleh pihak berwenang. Banyak dari kejadian ini bahkan mengganggu lalu lintas, dengan pohon yang menutup jalan dan menghancurkan kendaraan yang sedang terparkir.
Kehidupan Sehari-hari Terpengaruh
Situasi sulit ini juga berdampak pada wisatawan, salah satunya adalah seorang wisatawan asal Indonesia bernama Amy. Ia menceritakan bahwa penerbangannya ke Bali dibatalkan dan ia terpaksa menghabiskan lebih dari 30 jam di bandara, serta harus menginap dua malam di sana.
Bisang transportasi umum juga mengalami gangguan signifikan dengan penghentian total layanan bus dan kereta. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan untuk beraktivitas, dan baru pulih secara bertahap pada sore harinya.
Kerugian ekonomi akibat pembatalan penerbangan dan kerusakan infrastruktur diperkirakan akan sangat besar. Meski demikian, otoritas setempat berusaha keras untuk memperbaiki situasi dengan secepatnya, meski tantangan yang dihadapi sangat besar.
Prediksi Cuaca Selanjutnya
Meskipun Topan Wipha kini telah berlalu, Observatorium Hong Kong memperkirakan sinyal peringatan No. 3 masih akan tetap berlaku dalam waktu dekat. Ketika kondisi cuaca mulai membaik, sinyal tersebut diharapkan diturunkan menjadi No. 1 atau dialihkan menjadi peringatan monsun yang kuat.
Pejabat setempat terus melakukan monitoring untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya lanjutan akibat perubahaan cuaca yang tidak terduga. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru dari pihak berwenang.